Karya Tulis
865 Hits

Tafsir An-Najah (Qs.2:111-113) Bab 65 - Antara Yahudi dan Nasrani


ANTARA YAHUDI DAN NASRANI

 

وَقَالُوۡا لَنۡ يَّدۡخُلَ الۡجَـنَّةَ اِلَّا مَنۡ كَانَ هُوۡدًا اَوۡ نَصٰرٰى‌ؕ تِلۡكَ اَمَانِيُّهُمۡ‌ؕ قُلۡ هَاتُوۡا بُرۡهَانَکُمۡ اِنۡ کُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَ

بَلٰى مَنۡ اَسۡلَمَ وَجۡهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحۡسِنٌ فَلَهٗۤ اَجۡرُهٗ عِنۡدَ رَبِّهٖ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُوۡنَ

وَقَالَتِ الۡيَهُوۡدُ لَـيۡسَتِ النَّصٰرٰى عَلٰى شَىۡءٍ وَّقَالَتِ النَّصٰرٰى لَـيۡسَتِ الۡيَهُوۡدُ عَلٰى شَىۡءٍۙ وَّهُمۡ يَتۡلُوۡنَ الۡكِتٰبَؕ كَذٰلِكَ قَالَ الَّذِيۡنَ لَا يَعۡلَمُوۡنَ مِثۡلَ قَوۡلِهِمۡ‌ۚ فَاللّٰهُ يَحۡكُمُ بَيۡنَهُمۡ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ فِيۡمَا كَانُوۡا فِيۡهِ يَخۡتَلِفُوۡنَ

 

“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, "Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau Nasrani." Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, "Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang yang benar." Tidak! Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. Dan orang Yahudi berkata, "Orang Nasrani itu tidak memiliki sesuatu (pegangan)," dan orang-orang Nasrani (juga) berkata, "Orang-orang Yahudi tidak memiliki sesuatu (pegangan)," padahal mereka membaca Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak berilmu, berkata seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili mereka pada hari Kiamat, tentang apa yang mereka perselisihkan.

(QS. Al Baqarah [2] : 111-113)

1.Sebab turunnya ayat.

Ketika para delegasi Nejran dari para pendeta Nasrani mendatangi Rosulullah di kota Madinah , mereka bertemu dengan pendeta Yahudi. Kemudian mereka saling berdebat sampai bersara keras. Kaum Yahudi berkata, “kalian tidak puunya pegangan agama mereka mengingakari Nabi Isa dan Injil.” Sementara kaum Nasrani berkata juga “ kalian tidak punya pegangan agama mereka pun ingkar kepada Nabi Musa dan Taurat.”  Allah pun menurunkan ayat ini.

 

2.Fanatik golongan.

1)      Ayat diatas menunjukan bahwa masing masing dari kaumYahudi dan kaum Nasrani sangat fanatik dengan golongannya, masing masing dari mereka mengklaim bahwa yang masuk Surga hanyalah golongannya saja, yang lain masuk Neraka.

Padahal didalam kitab Taurat dan Injil tidak mengajarkan hal seperti itu. Justru sebaliknya setiap kitab suci berisi tentang pembenaran keppada para Rosul yang akan datang, termasuk kedatangan Rosul terakhir, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.

 

2)      Dengan demikian, klaim mereka tidak mempunyai bukti nyata, baik dari kitab Taurat ataupun kitab Injil. Klaim yang demikian itu disebut dengan “ Al Mania “ (angan angan)

3)       Untuk menjawab klaim seperti itu, Allah perintahkan Nabi Shallahu Alaihi wa Sallam untuk mengatakan kepada mereka “ datangkan bukti yang nyata dari klaim kalian “ baik dari kitab suci atauppun amal perbuatan kalian.

 

3. Syarat masuk Surga.

Setelah menjelaskan kebatilan klaim kaum Yahudi dan Nasrani bahwa mereka satu satunya kelompok yang masuk Surga, Allah menjelaskan pada ayat berikutnya tentang siapa saja yang berhak masuk Surga. Yaitu orang yang memenuhi dua syarat:

 

1)      Memasrahkan dirinya kepada Allah.

Di hidup ini tujuannya hanya untuk bdribadah kepada Allah sajaini sesuai dengan firmanNya,

 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

 

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”

(Qs. Adz Dzariyat [51] : 56 ).

 

 

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ اُمَّةٍ رَّسُوْلًا اَنِ اعْبُدُوا اللّٰهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ هَدَى اللّٰهُ وَمِنْهُمْ مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلٰلَةُ ۗ فَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ

 

“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut”, kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).” ( Qs. AnNahl [16] : 36 ).

 

Begitu juga dalam setiap beribada harus mengikhlaskan niat hanya karena ridha dan pahala disisi Allah, tidak mencari pujian dari manusia ataupun kepentingan dunia lainnya.

Ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala,

 

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ

 

“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).”( Qs. Al-Bayyinah [98] : 5 ).

 

2)      Berbuat baik

Maksud berbuat baik disini adalah beramal soleh sesuai tuntunan Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam termasuk berbuat baik pada semua orang, sebagaimana dalam firmannNya,

وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا

“Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia” ( QS. Al Baqarah [2] : 83).

 

Siapa saja yang telah memenuhi dua syarat diatas, maka akan diterima amalnya disisi Allah dan dia tidak akan khawatir terhadap masa depannya dan sedih dengan masa lalunya.

 

4. Allah sebagai hakim.

ketika kaum Yahudi dan Nasrani saling mengklaim bahwa hanya merekalah yang masuk Surga sedangkan yang lain masuk Neraka. Bahkan masing masing  dari mereka menyerang lawannya. Kaum Yahudi mengatakan kepada kaum Nasrani “kalian tidak punya pegangan agama.” Begitupun kaum Nasrani menyerang kaum Yahudi dan mengatakan “kalian tidak punya pegangan agama.” Maka tidak ada satupun yang mau mengalah.

 

Tidak cukup sampai disitu (orang orang yang tidak tahu) yaitu kaum musyrikin, penyembah berhala dikatakan kaum yang tidak tahu, karena mereka tidak punya Nabi dan kitab. Ternyata mereka juga ikut berkata kepada setiap pemeluk agama “kalian juga tidak punya pegangan.”

 

Maka terjadilah perselisihan antara manusia yang tidak ada hentinya soal agamaya masing masing. Dalam keadaan seperti ini Allah akan mengadili mereka dan menjatuhan keputusanNya yang adail pada hari Kiamat apa yang mereka perselisihkan waktu di dunia,

 Wallahu A’lam

****

 

Jakarta, Kamis, 13 Januari 2022.

 

KARYA TULIS