Karya Tulis
773 Hits

Tafsir An-Najah (QS. 2: 214-215) Ba ke-102 Surga Itu Harganya Mahal


SURGA ITU HARGANYA MAHAL

 

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.”

(QS. Al-Baqarah [2]: 214-215)

1.  Sebab turunnya ayat

 

1)      Ayat ini diturun dalam perang khandaq (Al-Ahzab) ketika kaum muslimin mengalami kesusahaan, keletihan, panas dan dingin, penghidupan yang sulit, serta bermacam-macam penderitaan, yang mana keadaan mereka seperti yang diungkapkan oleh Allah dalam surah Al-Ahzab ayat 10

 

اِذْ جَاۤءُوْكُمْ مِّنْ فَوْقِكُمْ وَمِنْ اَسْفَلَ مِنْكُمْ وَاِذْ زَاغَتِ الْاَبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوْبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّوْنَ بِاللّٰهِ الظُّنُوْنَا۠ ۗ

“(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika penglihatan(mu) terpana dan hatimu menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu berprasangka yang bukan-bukan terhadap Allah.” (QS. Al-Ahzab [33] : 10)

Dan ayat 11

هُنَالِكَ ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُوْنَ وَزُلْزِلُوْا زِلْزَالًا شَدِيْدًا

“Di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang dahsyat.” (QS. Al-Ahzab [33]: 11)

Adapun orang munafik berkata (dalam ayat 12)

وَاِذْ يَقُوْلُ الْمُنٰفِقُوْنَ وَالَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ مَّا وَعَدَنَا اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اِلَّا غُرُوْرًا

“Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang hatinya berpenyakit berkata, “Yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kami hanya tipu daya belaka.” (QS. Al- Ahzab [33]: 12)

Sementara orang-orang yang benar-benar beriman berkata (dalam ayat 22)

وَلَمَّا رَاَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْاَحْزَابَۙ قَالُوْا هٰذَا مَا وَعَدَنَا اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ وَصَدَقَ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗ ۖوَمَا زَادَهُمْ اِلَّآ اِيْمَانًا وَّتَسْلِيْمًاۗ

“Dan ketika orang-orang mukmin melihat golongan-golongan (yang bersekutu) itu, mereka berkata, “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita.” Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu menambah keimanan dan keislaman mereka.” (QS. Al-Ahzab  [33] : 22)

2)      Dan didalam riwayat lain disebutkan “Tatkala memasuki kota Madinah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan para sahabatnya merasa bersusah hati karena mereka berangkat (dari Mekkah ketika hijrah) tanpa membawa harta benda, mereka meninggalkna rumah dan harta benda mereka ditangan orang-orang Musyrik, dan mereka lebih mengutamakan keridhaan Allah dan Rasulnya, sementara kaum Yahudi terang-terangan menunjukanpermusuhan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan beberapa orang kaya pun menyembunyikan sikap munafik. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun menurunkan ayat tersebut diatas (Qs.Al-Baqarah ayat 213)

3)      Riwayat lain menyebutkan bahwa ayat ini turun pada perang Uhud, sebagaimana firman-Nya

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصّٰبِرِيْنَ

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” (QS. Ali-Imran [3]: 142)

2.  Surga itu harganya mahal

1)      Ayat diatas menunjukan bahwa orang-orang yang menyatakan diri mereka beriman, tidak dibiarkan begitu saja tanpa ada ujian. Hal itu untuk diketahui siapa yang benar- benar keimanannya dan siapa yang hanya mengaku beriman, tetapi ternyata keimanannya tidak benar atau belum terbukti. Ini sesuai dengan firman-Nya

 

الۤمّۤ ۗ

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكٰذِبِيْنَ

اَمْ حَسِبَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السَّيِّاٰتِ اَنْ يَّسْبِقُوْنَا ۗسَاۤءَ مَا يَحْكُمُوْنَ

 

“ Alif Lam Mim. . Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu!” (QS. Al-‘Ankabut [29]: 1-3)

2)      Ayat diatas juga menunujukan bahwa Surga itu harganya mahal, bukan barang murah, sebagaimana disebutkan dalam hadits

أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ، أَلاَ إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ الجَنَّةُ

“Ketahuilah, bahwa barang dagangan Allah itu mahal. Dan ketahuilah, bahwa barang dagangan Allah itu adalah Surga.” (HR. Tirmidzi)

3)      Ini sesuai dengan hadits Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu

وحَفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِه

” Dan jalan menuju syurga itu dipenuhi dengan sesuatu yang tidak kita senangi ” ( HR Muslim )

 

3.  Ujian dalam perjuangan

وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ..

“Padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu”

1)      Ada dua penafsiran pada ayat diatas

a)       Padahal kalian belum diuji sebagaimana orang-orang sebelum kalian pernah diuji dan mereka sabar

b)      Padahal kalian belum pernah tertimpa musibah sebagaiamana orang-orang sebelum kalian tertimpa musibah

2)      Diriwayatkan bahwa antara Mekkah dan Thaif terdapat 70 Nbai yang meninggal dunia karena lapar dan penyakit.

3)      Firman-Nya

مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا

“Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan),”

Mereka ditimpa 3 jenis musibah

a)       Al-Ba’saa yaitu kemiskinan yang sangat dan segala musibha yang menimpa manusia pada selain tubuhnya, seperti hilangnya harta, perampokan harta, penjara, pengusiran dari kampung halaman, teror, gangguan keamanan, serta gangguan dakwah.

b)      Adh-Dharra yaitu sakit dan segala musibah yang mengenai badan manusia, seperti sakit berat, luka penyiksaan, bahkan sampai pembunuhan

c)       Zulzilu yaitu diguncang dengan berbagai macam malapetaka.

4.    Pertolongan Allah diatas

حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ

“Sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?”

1)      Didalam hadits khutbah bin Al-Arat. Ia mencerikan, kami bertanya Ya Rasulullah mengapa engkau tidak memohon pertolongan untuk kami, dan mengapa engkau tidak mendoakan kami? Maka beliau bersabda

“sesungguhnya orang-orang sebelum kalian, ada diantara mereka yang digergaji pada tengah-tengah kepalanya hingga terbelah sampai pada kedua kakinya, namun hal itu tidak memalingkan dirinya dari agama yang dipeluknya. Ada yang tubuhnya yang disisir dengan sisir besi sampai terpisah antara daging dan tulangnya, namun hal itu tidak menjadikannya berpaling dari agamanya, selanjutnya beliau bersabda, ‘Demi Allah, Allah benar-benar akan menyempurnakan perkara (agama) ini sehingga seorang yang berkendara dari Shan’a menuju Hadhramaut tidak merasa takut kecuali kepada Allah, dan hanya mengkhawatirkan serigala atas kambingnya. Tetapi kalian adalah kaum yang tergesa-gesa”

2)      Firman-Nya

اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ

“Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat”

Pertolongan Allah akan datang ketika umat Islam tidak ada harapan lagi bagi mereka kecuali hanya kepada Allah, jika masih mengharap dari makhluk maka pertolongan itu belum datang. Ini dikuatkan didalam firman-Nya

حَتّٰٓى اِذَا اسْتَا۟يْـَٔسَ الرُّسُلُ وَظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ قَدْ كُذِبُوْا جَاۤءَهُمْ نَصْرُنَاۙ فَنُجِّيَ مَنْ نَّشَاۤءُ ۗوَلَا يُرَدُّ بَأْسُنَا عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِيْنَ

“Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan kaumnya) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada mereka (para rasul) itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang yang Kami kehendaki. Dan siksa Kami tidak dapat ditolak dari orang yang berdosa.” (QS.Yusuf [12]: 110)

3)       Sebagian ulama menyebutkan bahwa pertolongan Allah akan datang bersama kesabaran, didalam hadits disebutkan

الا أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْر

“Ketahuilah bahwa kemenangan itu bersama kesabaran”

5.    Bertanya tentang Infak

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ

“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah [2] : 215)

1)      Diriwatkan bahwa Amr bin Jamuh Al-Anshari, seorang hartawan yang sudah lanjut usia pernah berkata, “ wahai Rasulullah, harta seperti apa yang harus saya sedehkankan? Dan kepada siapa saya harus berinfak? Maka turunlah ayat ini.

2)      Ayat ini berkenaan dengan infak Tathawul (Infak sunnah) bukan masalah zakat. Berkata As-Suddi, “ayat ini turun sebelum diwajibkan zakat”

3)      Adapun orang-orang yang dianjurkan berinfak (bersedekah) kepada mereka adalah

  1. Kedua orang tua, terutama yang sudah lanjut usia dan dalam keadaan kekurangan
  2. Kerabat
  3. Anak yatim
  4. Orang msikin
  5. Ibnu sabil

4)      Adapun ayat yang mirip dengan ayat ini adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala

فَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَ اللّٰهِ ۖوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

“Maka berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridaan Allah. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ar-Rum [30] : 38)

****

Jakarta, 4 January 2022

 

 

 

 

 

 

KARYA TULIS