Karya Tulis
716 Hits

Tafsir An-Najah (QS. 3: 42-44) Bab ke-150 Maryam Wanita Pilihan


 

Maryam Wanita Pilihan

وَإِذۡ قَالَتِ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ يَٰمَرۡيَمُ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰكِ وَطَهَّرَكِ وَٱصۡطَفَىٰكِ عَلَىٰ نِسَآءِ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٤٢

“Dan (ingatlah) ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas segala perempuan dia seluruh alam (pada masa itu).” (QS. Ali-Imran [3] : 42)

 

1.      Tanda Kekuasaan Allah

1)      Pada ayat-ayat sebelumnya telah dijelaskan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah berupa lahirnya Nabi Yahya dari pasangan suami-istri yang sudah lajut usia. Dan tidak ada harapan sedikitpun untuk mempunyai anak.

Maka Allah pada ayat ini dan selanjutnya, menjelaskan tentang tanda-tanda kekuasaan-Nya yang lebih besar dari sebelumnya, yaitu lahir Nabi Isa sari seorang perempuan yang tidak mempunyai suami dan tidak didahului dengan hubungan intim dengan laki-laki satupun.

Ini semua bertujuan untuk menyadarkan delegasi Nashrani-nashrani dan orang-orang yang sepaham dengan mereka bahwa Nabi Isa adalah seorang manusia yang dilahirkan oleh seorang ibu dan bukan seorang Tuhan atau anak Tuhan.

2)      Pada ayat sebelumnya diceritakan sosok Nabi Zakaria yang merawat dan mendidik Maryam sehingga menjadi wanita yang shalihah, suci, dan rajin beribadah kepada Allah. Maka pada ayat ini dan seterusnya Allah menjelaskan tentang sosok wanita suci dan agung hasil didikan dan pembinaan seorang nabi, yaitu Maryam.

 

 

2.      Tiga Kelebihan Maryam

1)      Pada ayat diatas Allah memberikan kepada Maryam tiga hal :

a)      Memilih Maryam sebagai hamba-Nya yang istimewa, karena dia memiliki sifat-sifat mulia dan akhlak karimah. Seperti banyak beribadah, zuhud, qona’ah, berbuat baik kepada orang lain.

b)      Membersihkan Maryam dari kotoran hati seperti hasad, dengki, tamak, cinta dunia, nifak, syirik, dan kekufuran. Begitu juga dibersihkan dari kotoran fisik, seperti haid, nifas, istihadah dan melahirkan tanpa hubungan badan.

c)      Memilih Maryam sebagai wanita istimewa karena bisa melahirkan anka tanpa disentuh seorang laki-lakipun. Suatu hal yang tidak pernah terjadi pada wanita-wanita lain diseluruh dunia.

2)      Ada beberapa hadits yang menjelaskan keutamaan Maryam, diantaranya :

  1. Hadits Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alai Wa Sallam bersabda,  

كَمَلَ مِنَ الرِّجَالِ كَثِيرٌ، وَلَمْ يَكْمُلْ مِنَ النِّسَاءِ: إِلَّا آسِيَةُ امْرَأَةُ فِرْعَوْنَ

“orang yang mencapai derajat kesempurnaan dari kaum laki-laki jumlahnya banyak, sedangkan dari kaum wanita hanya Maryam putri Imran dan Aisyah istri Fir’aun.” (HR. Muslim)

  1. Hadits Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

خير نساء العالمين أربع: مريم بنت عمران وآسية بنت مزاحم امرأة فرعون، وخديجة بنت خُويلد، وفاطمة بنت محمد

“Sebaik-baik wanita selurih alam ada empat. Maryam binti Imran, Aisyah binti Muhazim istri Fir’aun, Khadijah binti Khawalid dan Fatimah binti Muhammad.”

 

 

3.      Berdiri Ketika Shalat

يَٰمَرۡيَمُ ٱقۡنُتِي لِرَبِّكِ وَٱسۡجُدِي وَٱرۡكَعِي مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ ٤٣

“Wahai Maryam! Taatilah Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.” (QS. Ali-Imran [3] : 43)

 

1)      Ketika maryam mendengar dari malaikat bahwa dia dipilih Allah dan disucikan dari berbagai kotoran serta di istimewakan diatas wanita-wanita dunia, beliau langsung berdiri untuk melaksanakan salat.

2)      Beliau berdiri lama, sehingga telapak kakinya bengkak bahkan berdarah karena arti (ٱقۡنُتِي) adalah berdiri lama atau ketaatan yang terus menerus. Beliau juga memperbanyak sujud dan ruku’.

 

4.      Berita Ghaib

ذَٰلِكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ ٱلۡغَيۡبِ نُوحِيهِ إِلَيۡكَۚ وَمَا كُنتَ لَدَيۡهِمۡ إِذۡ يُلۡقُونَ أَقۡلَٰمَهُمۡ أَيُّهُمۡ يَكۡفُلُ مَرۡيَمَ وَمَا كُنتَ لَدَيۡهِمۡ إِذۡ يَخۡتَصِمُونَ ٤٤

“Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), padahal engkau tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan pena mereka (untuk mengundi) Siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan engkau pun tidak bersama mereka ketika mereka bertengkar.” (QS. Ali-Imran [3] : 44)

 

1)      Berita tentang kehidupan Hannah istri Imran Zakaria, Nabi dan Maryam berhenti sejenak pada ayat ini. Dan diselipkan tentang wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, agar yang mendengarnya merenung bahkan berita-berita yang disampaikan pada ayat-ayat sebelumnya adalah benar adanya karena merupakan wahyu dari Allah, bukan cerita yang dibuat-buat oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam sendiri, karena beliau adalah Nabi yang ummi tidak membaca dan menulis.

2)      Adapun penjelasan dari ayat diatas bahwa peristiwa-peristiwa yang dialami oleh Hannah istri Imran, Nabi Zakaria serta Maryam adalah sebagian berita ghaib yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam padahal beliau tidak berada disisi mereka atau hidup bersama mereka.

3)      Khususnya ketika peristiwa pengundian siapa diantara mereka yang akan mengasuh Maryam

 

5.      Hukum Undian

1)      Adapun tentang hukum undian para ulama berbeda pendapat tentang hukumnya. Mayoritas ulama menyatakan bahwa undian hukumnya boleh selama tidak ada unsur perjudian didalamnya. Bahkan kalau tujuannya untuk mencari solusi dari suatu hal yang diperselisihkan maka hukumnya menjadi sunah.

2)      Undian yang dibolehkan dalam syariat islam adalah undian yang diperuntukan bagi setiap orang yang menginginkan keadilan didalam mendapatkan bagian. Lebih tepatnya untuk orang-orang yang memiliki hak dan alasan yang sama agar mendapatkan putusan yang adil dan masing-masing pihak bisa menerimanya.

3)      Ada tiga Nabi yang menggunakan undian, mereka adalah Nabi Yunus, Nabi Zakaria, dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

a)      Adapun Nabi Yunus terdapat didalam firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala

وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ ١٣٩ إِذۡ أَبَقَ إِلَى ٱلۡفُلۡكِ ٱلۡمَشۡحُونِ ١٤٠ فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ ٱلۡمُدۡحَضِينَ ١٤١

“Dan sungguh, Yunus benar-benar termasuk salah seorang rasul {139}. (ingatlah) ketika dia lari, ke kapal yang penuh muatan {140}, kemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah (dalam undian) {141}.” (QS. As-Saffat [37] : 139-141)

b)      Untuk Nabi Zakaria terdapat pada ayat diatas

            ذَٰلِكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ ٱلۡغَيۡبِ نُوحِيهِ إِلَيۡكَۚ وَمَا كُنتَ لَدَيۡهِمۡ إِذۡ يُلۡقُونَ أَقۡلَٰمَهُمۡ أَيُّهُمۡ يَكۡفُلُ مَرۡيَمَ وَمَا كُنتَ لَدَيۡهِمۡ إِذۡ يَخۡتَصِمُونَ ٤٤     

“Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), padahal engkau tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan pena mereka (untuk mengundi) Siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan engkau pun tidak bersama mereka ketika mereka bertengkar.” (QS. Ali-Imran [3] : 44)

c)      Adapun Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa beliau bersabda,

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ ما في النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأوَّلِ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عليه لَاسْتَهَمُوا

“Seandainya manusia takut apa yang terdapat didalam adzan dan shaf pertama (didalam shalat berjamah) kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan undian, maka mereka akan melakukan undia tersebut.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

d)      Begitu juga didalam hadits Aisyah Radhiyallahu Anha bahwasanya beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ سَفَرًا أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ فَأَيَّتُهُنَّ خَرَجَ سَهْمُهَا خَرَجَ بِهَا مَعَهُ وَكَانَ يَقْسِمُ لِكُلِّ امْرَأَةٍ مِنْهُنَّ يَوْمَهَا وَلَيْلَتَهَا غَيْرَ أَنَّ سَوْدَةَ بِنْتَ زَمْعَةَ وَهَبَتْ يَوْمَهَا وَلَيْلَتَهَا لِعَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَبْتَغِي بِذَلِكَ رِضَا رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

 

“Kebiasaan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam jika menghendaki safar, beliau mengundi di antara istrinya. Maka siapa dari mereka yang keluar bagiannya, dia pun keluar bersama beliau. Dan beliau membagi untuk tiap-tiap istrinya sehari semalam. Akan tetapi Saudah binti Zam'ah Radhiyallahu Anha, (Beliau) menyerahkan harinya untuk 'Aisyah, istri Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, (karena) beliau mencari ridha Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dengannya.(HR Bukhari, no. 2688, Abu Dawud, no. 2138)

 

4)      Untuk undiannya yang dilakukan oleh Nabi Zakaria sendiri disebutkan bahwa istri Imran mengandung Maryam, dan bernadzar bahwa janin yang dikandungnya, jika lahir akan diwakafkan dan dikhususkan berkhidmah di Baitul Maqdis, Nabi Zakaria memberitahukan kepada petugas Baitul Maqdis. Tetapi mereka semua ingin mengasuh Maryam. Maka diputuskan untuk melakukan undian. Caranya mereka pergi ke sungai yang mengalir sebagian menyataj surga Yodania dan masing-masing yang ilat undian menjatuhkan anak panahnya kedalam sungai. Barang siapa yang anak panahnya tidak tenggelam dan hanyut, dialah yang berhak mengasuh Maryam. Setelah mereka melakukannya, ternyata semua anak mereka hanyut kecuali anak panahnya Nabi Zakaria. Maka beliaulah yang berhak mengasuh Maryam.

****

Jakarta, Senin 14 April 2022

 

 

KARYA TULIS