Karya Tulis
584 Hits

Tafsir An-Najah (Qs. 4: 31) Bab 213 Menjauhi Dosa Besar.


Menjauhi Dosa Besar

(Ayat 31)

 

اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبَاۤىِٕرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُّدْخَلًا كَرِيْمًا

“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).”

(Qs. an-Nisa’: 31)

 

Pelajaran (1) Persesuaian Ayat

(1) Pada ayat sebelumnya disebutkan bakasan pelanggaran bagi yang melakukan pelanggaran larangan Allah dengan melampaui batas dan tindakan semena-mena. Maka pada ayat inidei jelaskan balasan yang menjauhi laranga tersebut.

(2) Ayat ini menyebutkan dua jenis dosa, yaitu dosa kecil dan dosa besar.

 

Pelajaran (2) Dosa Besar

(1) Dosa besar (كَبَاۤىِٕرَ) adalah setiap kemaksiatan yang Allah tetapkan ancaman dan hukumkannya secara pasti.

(2) Para ulama berbeda pendapat tentang jumlah dosa besar, sebagian mengatakan bahwa jumlahnya tujuh, yaitu:

(a) Tujuh dosa, ini berdasarkan hadits Abu Hurairah.

(b)   Sembilan dosa.

(c) Sepuluh dosa.

(d) Ibnu Abbas mengatakan jumlahnya 70 dosa.

(e) Sa’id bin Jubair mengatakan jumlahnya ada 700 dosa.

(3) Para ulama juga menulis buku khusus menjelaskan dosa-dosa besar tersebut, diantaraya:

(a) Imam adz-Zahabi menulis buku Al-Kabair yang memuat sekitar 70 dosa besar.

(b) Imam al-Haitami menulis buku Az-Zawajir an-Iqtirafi al-kabair yang memuat sekitar 200-an dosa besar.

(4) Dalil yang menunjukkan dosa besar ada tujuh adalah hadits Abu Hurairah,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: الشِّرْكُ بِاللَّهِ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافلاتِ.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ bersabda: “Jauhilah tujuh (dosa besar) yang membinasakan.” Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, apa saja (tujuh dosa besar yang membinasakan) itu?” Beliau menjawab: “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang Allah haramkan tanpa alasan yang hak, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh wanita mu'min baik-baik yang lengah melakukan perzinaan.”

(5) Begitu juga hadits Abu Bakar Ash-Shiddiq bahwa Nabi bersabda,

عن أبي بَكْرَةَ- رضي الله عنه - عن النبي -صلى الله عليه وسلم- أنه قال: «أَلا أُنَبِّئُكم بِأَكْبَرِ الْكَبَائِر؟»- ثَلاثا- قُلْنَا: بَلى يا رسول الله، قَالَ: «الإِشْرَاكُ بِالله وَعُقُوقُ الوالدين، وكان مُتَّكِئاً فَجَلس، وَقَال: ألا وَقَوْلُ الزور، وَشهَادَةُ الزُّور»، فَما زال يُكَرِّرُها حتى قُلنَا: لَيْتَه سَكَت.

Dari Abu Bakrah raḍiyallāhu 'anhu dari Nabi ﷺ bahwasannya beliau bersabda, "Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar yang paling besar?" Diulangi hingga tiga kali. Kami menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua." Beliau (pada waktu itu) bertelakan lalu duduk kemudian meneruskan sabdanya, "Ingatlah, dan perkataan palsu dan kesaksian palsu." Beliau terus-menerus mengulanginya sampai kami berkata, "Andai saja beliau diam (berhenti).”

 

 

Pelajaran (3) Dosa Kecil

(1) Dosa kecil (سَيِّاٰتِكُمْ) adalah perbuatan maksiat yang tidak disertai ancaman atau hukuman secara pasti di dalam al-Qur’an dan Sunnah.

(2) Jika seseorang menjauhi dosa-dosa yang besar, maka dosa-dosa kecilnya akan dihapus dengan amal-amal shalih lainnya, diantaranya shalat lima waktu, puasa Ramadhan dan shalat Jumat.

(3) Dalilnya adalah hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- عن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال: «الصلوات الخمس، والجمعة إلى الجمعة، ورمضان إلى رمضان مُكَفِّراتٌ لما بينهنَّ إذا اجتُنبَت الكبائر».

Dari Abu Hurairah raḍiyallāhu 'anhu, dari Rasulullah ﷺ beliau bersabda, “Shalat lima waktu, (shalat) Jumat ke Jumat berikutnya, (puasa) Ramadan ke Ramadan berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya, jika dosa besar dijauhi.”

(4) Ibnu Mas’ud berkata, “Lima ayat dalam surah an-Nisa’ lebih aku cintai daripada dunia dan seisinya,” yaitu:

(a) Qs. an-Nisa’: 31.

(b) QS. an-Nisa’: 40.

(c) QS. an-Nisa’: 48.

(d) QS. an-Nisa’: 110.

(e) QS. an-Nisa’: 152.

(5) Ibnu Abbas berkata, “Delapan ayat dalam surah an-Nisa’ lebih baik bagi umat ini daripada terbit dan terbenamnya matahari untuknya.”

(a) Qs. an-Nisa’: 26.

(b) Qs. an-Nisa’: 27.

(c) Qs. an-Nisa’: 28.

(d) Qs. an-Nisa’: 31.

(e) Qs. an-Nisa’: 40.

(f) Qs. an-Nisa’: 48.

(g) Qs. an-Nisa’: 110.

(h) Qs. an-Nisa’: 147.

 

***

Jakarta, Sabtu, 23 April 2022

KARYA TULIS