Tafsir An-Najah QS. [5]:11 BAB 284 Allah Menahan Kejahatan Mereka
Tafsir An-Najah (QS. Al-Maidah[5]: 11)
BAB 284
Allah Menahan Kejahatan Mereka
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ هَمَّ قَوْمٌ اَنْ يَّبْسُطُوْٓا اِلَيْكُمْ اَيْدِيَهُمْ فَكَفَّ اَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ࣖ
“Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah nikmat Allah (yang dianugerahkan) kepadamu ketika suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Dia menahan tangan (mencegah) mereka dari kamu. Bertakwalah kepada Allah dan hanya kepada Allahlah hendaknya orang-orang mukmin itu bertawakal.” (QS. Al-Maidah[5]: 11)
Pelajaran (1): Sebab Turunnya Ayat
Terdapat beberapa pendapat ulama tentang sebab turunnya ayat ini, diantaranya:
1)
- Ayat ini turun berkenaan dengan perilaku Bani Nadhir dari kalangan Yahudi ketika mereka hendak menimpakkan batu penggiling kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Salam. Saat itu beliau mendatangi bersama Abu Bakar, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah dan Abdurrahman bin Auf untuk meminta tolong kepada mereka perihal tebusan kabilah ‘Amiriyin. Kemudian mereka menugaskan ‘Amr bin Jahsy bin Ka’ab untuk menimpakan batu besar kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dari atas, ketika beliau duduk di bawah dinding dan mereka telah berkumpul di hadapannya. Kemudian Allah memperlihatkan rencana jahat itu kepadanya. Lalu beliau langsung pergi ke Madinah diikuti oleh para sahabat.
- Rasululah Shallallahu Alaihi wa Sallam pun datang kembali ke tempat ini, dengan membawa pasukan dan mengepung tempat itu selama enam hari, kemudian merekapun pasrah minta diizinkan menninggalkan tempat itu dengan membawa harta mereka sebanyak beban muatan yang bisa di bawa oleh unta.
- Sebagian sahabat meminta Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk membunuh mereka. Tetapi Allah melarang kaum muslimin untuk bertindak berlebihan dan tidak adil kepada mereka. Maka turunlah ayat di atas ayat 11.
- Oleh karena itu, sebagian ulama mengatakan kejadian ini adalah sebab turunnya ayat 8, dan sebagian lain mengatakan, kejadian ini menyebabkan turunnya ayat 11. Ada kemungkinan ayat 8-11 turun dalam satu waktu. Wallahu A’lam
2) Dalam riwayat lain bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah singgah di Bathni Nakhl dalam perang Dzatu Ar-Riqa’. Bani Tsa’labah dan Bani Muharrib berencana untuk membunuh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan mengutus seorang Badui, atau orang yang bernama Ghurats bin Harits.
Pada waktu itu para sahabat berpencar menuju pohon besar yang berduri untuk bernaung di bawahnya. Sedangkan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam menggantungkan pedanngnya di sebatang pohon. Kemudian seorang Badui tersebut atau Gurats bin Harits mengambil pedang Rasulullah dan mengatakan kepada beliau sambil mengacungkan pedang, “Siapa yang bisa menghalangimu dari aku?” Rasulullah menjawab, “Allah” lalu orang badui terrsebut menyarungkan kembali pedang tersebut. Dan Nabi Sahallallahu Alaihi wa Sallam memanggil para sahabatnya serta menceritakan peristiwa yang baru saja terjadi. Sementara orang Badui tersebut duduk di samping beliau, dan beliau sendiri tak menghukumnya.dalam ayat lain bahwa orang Badui tersebut masuk Islam.
Pelajaran (2): Berbuat Jahat Kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
اَنْ يَّبْسُطُوْٓا اِلَيْكُمْ اَيْدِيَهُمْ
(البسط) artinya menjulurkan atau membuka, maksudnya di sini adalah menjulurkan tangan mereka untuk berbuat jahat kepada kalian: maksudnya disini adalah Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam diungkap dengan (kalian) karena keburukan yang menimpa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam akan berdampak pada (kalian) wahai umat Islam. Ini juga menunjukkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dan para sahabatnya tidak bisa di pisah. Mereka bagai dua keping mata uang dan bagai jiwa yang satu.
Beberapa ayat yang menunjukkan hal itu adalah:
- Firman Allah (QS. Al-Fath[48]: ….)
Kata ini sering digunakan di dalam al-Qur’an untuk beberapa makna di antaranya:
- Untuk menunjukkan masksud jahat seperti pada ayat di atas. Juga pada kisah Qabil dan Habil, sebagaimana di dalam firman-Nya,
لَىِٕنْۢ بَسَطْتَّ اِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِيْ مَآ اَنَا۠ بِبَاسِطٍ يَّدِيَ اِلَيْكَ لِاَقْتُلَكَۚ اِنِّيْٓ اَخَافُ اللّٰهَ رَبَّ الْعٰلَمِيْنَ
“Sesungguhnya jika engkau (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-Maidah[5]: 28)
- Untuk mengambil sesuatu, sebagaimana di dalam firmany-Nya,
…اِلَّا كَبَاسِطِ كَفَّيْهِ اِلَى الْمَاۤءِ لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَالِغِهٖۗ وَمَا دُعَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ
“…kecuali seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air agar (air) sampai ke mulutnya, padahal (air) itu tidak akan sampai ke mulutnya. Tidaklah seruan orang-orang kafir itu kecuali dalam kesia-siaan.” (QS. Ar-Ra’du[13]: 14)
- Untuk memberitakan sesuatu, atau menunjukkan kedermawanan, sebagaimana di dalam firman-Nya,
اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗوَفَرِحُوْا بِالْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا فِى الْاٰخِرَةِ اِلَّا مَتَاعٌ ࣖ
“Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia dibandingkan akhirat hanyalah kesenangan (yang sedikit).” (QS. Ar-Ra’du[13]: 26)
Pelajaran (3): Allah Menahan Kejahatan Mereka
فَكَفَّ اَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْۚ
1) Inilah titik pentingnya orang-orang beriman untuk selalu mengingat nikmat ini dan bersyukur terhadapnya. Yaitu nikmat diselamatkan dari makar musuh yang ingin mencelakakan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan umat Islam. Inilah nikmat yang sangat besar karena tanpa pertolongan Allah tentunya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan para sahabat akan celaka, selanjutnya umat Islam akan kalah dan agama Islam akan hilang wujudnya di dunia ini.
2) Kita juga masih ingat bagaimana Allah menyelamatkan umat Islam dari kehancuran total dalam perang Uhud, ketika kaum Musyrikin Quraisy bisa mengalahkan umat Islam di medan perang tetapi Allah tidak menggerakkan hati mereka untuk menghabisi umat Islam yag waktu itu dalam keadaan lemah, karena banyak dari mereka yang lari, dan yang bertahan hanya beberapa personal saja.
3) Juga dalam peristiwa Hudaibiyah, Allah tidak menggerakkan kaum Musyrikin dengan kekuatan penuhnya untuk membunuh umat Islam yang sedang berihram dan dalam keadaan tidak siap berperang.
4) Dalam hal ini Allah juga berfirman,
وَهُوَ الَّذِيْ كَفَّ اَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ عَنْهُمْ بِبَطْنِ مَكَّةَ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ اَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْ ۗوَكَانَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرًا
“Dialah (Allah) yang menahan tangan (mencegah) mereka dari (upaya menganiaya) kamu dan menahan tangan (mencegah) kamu dari (upaya menganiaya) mereka di tengah (kota) Makkah setelah Dia memenangkan kamu atas mereka. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Fath[48]: 24)
- Perintah untuk mengingat dan mensyukuri nikmat pertolongan Allah, ini juga di tujukan kepada Bani Israel ketika menyelamatkan mereka dari kekejaman Fir’aun dan bala tentaranya. Allah berfirman,
وَاِذْ نَجَّيْنٰكُمْ مِّنْ اٰلِ فِرْعَوْنَ يَسُوْمُوْنَكُمْ سُوْۤءَ الْعَذَابِ يُذَبِّحُوْنَ اَبْنَاۤءَكُمْ وَيَسْتَحْيُوْنَ نِسَاۤءَكُمْ ۗ وَفِيْ ذٰلِكُمْ بَلَاۤءٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ عَظِيْمٌ
“(Ingatlah) ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun. Mereka menimpakan siksaan yang sangat berat kepadamu. Mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Pada yang demikian terdapat cobaan yang sangat besar dari Tuhanmu.” (QS. Al-Baqarah[2]: 49)
Pelajaran (4): Taqwa dan Tawakkal
وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ࣖ
- Ayat ini memerintahkan orang-orang beriman untuk selalu bertaqwa dan bertawakkal kepada Allah. Hal ini juga menunjukkan bahwa bertawakkal kepada Allah adalah salah satu tanda ketaqwaan seseorang.
- Tawakkal pada ayat ini disebutkan setelah adanya pertolongan Allah kepada orang-orang beriman dari makar musuh-musuhnya. Hal ini untuk memberikan motivasi kepada mereka, bahwa Allah benar-benar akan menolong mereka, hal itu karena sudah terbukti berkali-kali dihadapan mereka. Bahkan mereka menyaksikan pertolongan Allah tersebut dengan mata kepala mereka sendiri.
- Hal ini juga pernah dialami Bani Israel ketika Allah menyelamatkan mereka dari kejaran Fir’aun dan mereka melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Allah menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya ke dalam laut. Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman,
وَاِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَاَنْجَيْنٰكُمْ وَاَغْرَقْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ
“(Ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, lalu Kami menyelamatkanmu dan menenggelamkan (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun, sedangkan kamu menyaksikan(-nya).24)” (QS. Al-Baqarah[2]: 50)
Pelajaran (5): Lima Perintah Allah
Penutupan:
Dengan berakhirnya ayat 11dari surat Al-Maidah ini, berakhir pula untuk sementara pembahasan tentang perjanjian dan kewajiban-kewajiban yang Allah bebankan kepada orang-orang beriman di dalam hidup ini agar mereka mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Secara ringkas terdapat lima perintah Allah kepada orang-orang beriman dalam surat Al-Maidah dari ayat (1-11), yaitu:
1) Perintah untuk menyempurnakan akad dan perjanjian.
2) Larangan untuk menghalalkan syi’ar-syi’ar Allah.
3) Perintah untuk bersuci mencakup wudhu, mandi dan tayammum.
4) Selalu menegakkan keadilan di mana, kapan, dan kepada siapa saja.
5) Perintah untuk selalu mengingat dan mensyukuri nikma-nikmat Allah.
Jakarta, Selasa 31 Mei 2022
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »