Karya Tulis
450 Hits

Tafsir An-Najah QS. [5]: 65 BAB 298 (5)


Tafsir An-Najah (QS. Al-Maidah[5]: 65-67)

BAB 298 (5)

 

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْكِتٰبِ اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَكَفَّرْنَا عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ وَلَاَدْخَلْنٰهُمْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِ

“Seandainya Ahlulkitab itu beriman dan bertakwa, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahan mereka dan tentu Kami masukkan mereka ke dalam surga-surga yang penuh kenikmatan.” (QS. Al-Maidah[5]: 65)

- Ayat ini memberikan harapan kepada Ahlul kitab dan kalangan Yahudi dan Nashrani agar mereka segera beriman dan bertaqwa kepada Allah. (Iman) di sni melaksanakan segala perintah Allah, sedangkan (Taqwa) adalah meninggalkan segala larangan Allah.

- Dengan keimanan dan ketaqwaan ini, seseorang akan ditutupi segala kesalahan-kesalahannya dan akan di masukkan ke dalam surga-Nya.

-Ayat ini mengisyaratkan bahwa untuk masuk surga, seseorang harus diampuni dosa-dosanya terlebih dahulu. Ini mirip dengan firman Allah:

a.

۞ وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ

“Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS. Ali-Imran[3]: 133)

b.

سَابِقُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۙ اُعِدَّتْ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖۗ ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ

“Berlombalah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga yang lebarnya (luasnya) selebar langit dan bumi, yang telah disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan para rasul-Nya. Itulah karunia Allah yang dianugerahkan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Allah adalah Pemilik karunia yang agung.” (QS. Al-Hadid[57]: 21)

 

وَلَوْ اَنَّهُمْ اَقَامُوا التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِمْ مِّنْ رَّبِّهِمْ لَاَكَلُوْا مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ اَرْجُلِهِمْۗ مِنْهُمْ اُمَّةٌ مُّقْتَصِدَةٌ ۗ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ سَاۤءَ مَا يَعْمَلُوْنَ ࣖ

“Seandainya mereka menegakkan (hukum) Taurat, Injil, dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhan mereka, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka.219) Di antara mereka ada umat yang menempuh jalan yang lurus. Sementara itu, banyak di antara mereka sangat buruk apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Maidah[5]: 66)

 

- Iman dan taqwa yang disebutkan pada ayat sebelumnya, adalah dengan cara menegakkan Taurat, Injil dan Al-Qur’an dan mengamalkan isinya dalam kehidupan sehari-hari.

-Orang Yahudi dan Nashrani juga diwajibkan mengimani Al-Qur’an, karena dia diturunkan kepada seluruh manusia. Maka tidak ada satupun dari manusia setelah kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, kecuali terkena kewajiban untuk beriman kepada kitab suci Al-Qur’an, termasuk orang Yahudi dan Nashrani.

- Jika mereka mau melaksanakan perintah Allah di atas, maka Allah akan menjamin bagi mereka kebahagiaan dunia dan akhirat.

-Adapun kebahagiaan dunia adalah hidup tentram dan makmur. Mendapatkan rezeki dari semua arah. Dari atas turunnya dengan turunnya hujan dri langit, dan dari bawah dengann muculnya tumbuh-tumbuhan dan berbagai macam buah-buahan.

- Adapun Kebahagiaan akhirat telah disebutkan pada ayat sebelumnya yaitu diampuni dosanya dan di masukkan ke dalam surga.

Ayat ini mirip dengan beberapa firman Allah,

a.

وَّاَنْ لَّوِ اسْتَقَامُوْا عَلَى الطَّرِيْقَةِ لَاَسْقَيْنٰهُمْ مَّاۤءً غَدَقًاۙ

“Seandainya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), niscaya Kami akan mencurahkan air yang banyak (rezeki yang cukup).” (QS. Al-Jin[72]: 16)

b.

وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا وَّيَزِدْكُمْ قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ

“Wahai kaumku, mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya! Niscaya Dia akan menurunkan untukmu hujan yang sangat deras, menambahkan kekuatan melebihi kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang-orang yang berdosa.” (QS. Hud[11]: 52)

c.

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

“Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik421) dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl[16]: 97)

d.

قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيْعًاۢ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۚفَاِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى ەۙ فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقٰى

“Dia (Allah) berfirman, “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama. Sebagian kamu (Adam dan keturunannya) menjadi musuh bagi yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, (ketahuilah bahwa) siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS. Taha[20]: 123)

 

مِنْهُمْ اُمَّةٌ مُّقْتَصِدَةٌ ۗ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ سَاۤءَ مَا يَعْمَلُوْنَ ࣖ

Di dalam penutupan ayat ini, Allah membagi Ahlul kitab menjadi dua kelompok.

 

a. Kelompok pertama: (اُمَّةٌ مُّقْتَصِدَةٌ ۗ) artinya umat pertengahan. Maksudnya disini adalah kelompok manusia yang mengikuti jalan lurus dan beriman kepada Nabi Shallallauhu Alaihi wa Sallam.

- Kata (اُمَّةٌ) artinya sekelompok manusia yang diikat dengan ikatan satu keyakinan atau satu daerah atau satu kepentingan.

- Kata (مُّقْتَصِدَةٌ) artinya pertengahan tidak condong ke kiri dengan meremehkan ajaran agama dan tidak pula condong ke kanan dengan berlebihan di dalam mengamalkan ajaran agama.

(اُمَّةٌ مُّقْتَصِدَةٌ) dalam ayat ini mirip dengan firman Allah, وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَٰكُمْ أُمَّةً وَسَطًا

“Demikianlah kami jadikan kalian sebagai umat pertengahan.”

 

b. Kelompok kedua: yaitu kelompok yang buruk amal perbuatan mereka, karena tetap berpegang teguh dengan kesesatan lama dan tidak mau beriman kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam. Kelompok kedua ini jumlahnya jauhh lebih banyak dibanding dengan kelompok yang pertama.

Ini menunjukkan bahwa orang-orang yang beriman dan bertaqwa dimana dan kapan saja jumlahnya sudah lebih sedikit dibanding dengan orang-orang yang kafir dan bermaskiat kepada Allah. hal ini ditunjukkan oleh beberapa firman Allah, di antaranya:

a. Firman Allah,

وَاِنْ تُطِعْ اَكْثَرَ مَنْ فِى الْاَرْضِ يُضِلُّوْكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنْ هُمْ اِلَّا يَخْرُصُوْنَ

“Jika engkau mengikuti (kemauan) kebanyakan orang (kafir) di bumi ini (dalam urusan agama), niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka hanya mengikuti persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan.” (QS. Al-An’am[6]: 116)

b. Firman Allah,

يَعْمَلُوْنَ لَهٗ مَا يَشَاۤءُ مِنْ مَّحَارِيْبَ وَتَمَاثِيْلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُوْرٍ رّٰسِيٰتٍۗ اِعْمَلُوْٓا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًا ۗوَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ

“Mereka (para jin) selalu bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan kehendaknya. Di antaranya (membuat) gedung-gedung tinggi, patung-patung, piring-piring (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Daud untuk bersyukur. Sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang banyak bersyukur.” (QS. Saba[34]: 13)

c. Firman Allah,

وَعْدَ اللّٰهِ ۗ لَا يُخْلِفُ اللّٰهُ وَعْدَهٗ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

“(Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Rum[30]: 6)

d. Firman Allah,

قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلُۗ كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّشْرِكِيْنَ

“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Bepergianlah di bumi, lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan mereka adalah orang-orang musyrik.” (QS. Ar-Rum[30]: 42)

 

۞ يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗوَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗ ۗوَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ

“Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika engkau tidak melakukan (apa yang diperintahkan itu), berarti engkau tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah menjaga engkau dari (gangguan) manusia.220) Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.” (QS. Al-Maidah[5]: 67)

 

1. Di antara sebab turunnya ayat ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu ‘anha, bahwasanya beliau berkata,

عن عائشة، قالت: كان النبي صلى الله عليه وسلم يحرس حتى نزلت هذه الآية: {والله يعصمك من الناس} [المائدة: ٦٧] فأخرج رسول الله صلى الله عليه وسلم رأسه من القبة، فقال لهم: «يا أيها الناس انصرفوا فقد عصمني الله» حدثنا نصر بن علي قال: حدثنا مسلم بن إبراهيم، بهذا الإسناد نحوه،: «هذا حديث غريب» وروى بعضهم هذا الحديث عن الجريري، عن عبد الله بن شقيق، قال: «كان النبي صلى الله عليه وسلم يحرس» ولم يذكروا فيه عن عائشة

(HR Tirmidzi)

KARYA TULIS