Apa saja syarat- syarat syahnya adzan ? Apakah wudlu termasuk syarat syahnya adzan?
Jawaban :
Syarat-syarat yang harus dipenuhi supaya adzan menjadi syah adalah sangat banyak, diantaranya yang paling penting adalah sebagai berikut :
1/ Lafadh adzan harus tertib urutannya, tidak boleh dibolak-balik. Yaitu dimulai dengan takbir, lalu tasyahud, kemudian hayya 'ala sholat dan seterusnya. Seandainya dibalik yaitu dengan : mengumandangkan tasyahud dulu, baru takbir, kemudian kalimat tauhid dan seterusnya, maka adzan tersebut tidak syah.
2. Tidak ada jeda waktu yang panjang, antara lalafdh yang satu dengan yang lainnya, seperti kalau dia mengucapkan takbir, kemudian berhenti dan keluar dari masjid dan pergi ke pasa runtuk belanja, kemudian datang lagi melanjutkan adzan lagi, maka adzan tersebut tidak syah.
3. Adzan harus dikumandangkan setelah waktu sholat tiba. Jika dikumandangkan sebelum waktu sholat, maka adzan tersebut tidak syah.
4. Tidak boleh salah di dalam menyebutkan huruf yang bisa merubah makna,seperti mengucapkan takbir dengan lafadh : " Allahu Akbaaar " yaitu memanjangkan huruf ba' , dan ini telah merubah makna sehingga adzannya tidak syah.
5. Yang mengumandangkan adzan harus laki-laki tidak boleh perempuan, karena di dalam adzan dianjurkan untuk mengeraskan suara, sedang perempuan dilarang untuk mengeraskan dan meninggikan suara.
Adapun berwudhu termasuk dalam adab atau etika seorang muadzin, maksudnya dianjurkan bagi muadzin untuk berwudhu sebelum adzan, tapi hal itu bukan syarat syahnya adzan.
-Apakah azan subuh harus dilakukan sekali atau dua kali? Jika dua kali, kapan waktunya?
Jawab :
Adzan subuh dilakukan sekali, kecuali pada bulan Ramadhan disunnahkan untuk dilakukan dua kali, adzan pertama sebelum waktu subuh dengan tujuan membangunkan orang yang tidur supaya sahur, sedang adzan yang kedua dilakukan ketika sudah masuk waktu sholat subuh . Adapun lafadhnya pada adzan pertama dengan lafadh adzan biasanya adapun adzan kedua disunnahkan untuk di tambah lafadh : “الصلاة خير من النوم . Dalilnya adalah hadist yang berbunyi :
لا يمنعن أحدكم أو أحدا منكم أذان بلال من سحوره فإنه يؤذن أو ينادي بليل ليرجع قائمكم ولينبه نائمكم
Janganlah sekali- kali adzan Bilal menghalangi seseorang diantara kalian atau salah seorang diantara kalian dari sahurnya, karena sesungguhnya dia mengumandangkan adzan atau berseru pada malam hari, agar orang-orang yang melakukan qiamullaili diantara kaliankembali dan membangunkan orang- orang yang masih tidur diantara kalian ( HR Bukhari dan Muslim )
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »