Karya Tulis
12602 Hits

Shalat Ied Fitri bagian kedua

Ustadz, tolong jelaskan adab dan tatacara shalat Ied!

Jawaban :

1. Shalat Ied dilaksanakan tanpa adzan dan iqamah.

2. Berniat untuk shalat Ied dua rakaat.

3. Rakaat pertama dimulai dengan takbiratul ihram kemudian diikuti dengan tujuh kali takbir tambahan, kemudian membaca surat Al-Fatihah dan membaca surat Qaf atau surat Al-A'la.

1.      Rakaat kedua dimulai dengan takbir kemudian diikuti dengan lima takbir tambahan, kemudian membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Qamar atau surat Al-Ghasiyah.

2.      Shalat Ied dilaksanakan sebelum khutbah.

Dalil-dalilnya adalah sebagai berikut:

1. Hadits Aisyah r.a:

أن رسول الله  كان يكبر في الفطر والأضحى في الأولى سبع تكبيرات، وفي الثانية خمساً

"Rasulullah saw bertakbir pada shalat Idul Fitri dan Idul Adha pada rakaat pertama 7 kali takbir dan pada rakaat kedua 5 kali takbir." (hadits Shahih riwayat Abu Daud).

2. Hadits Nu'man bin Basyir r.a:

أن رسول الله كان يقرأ في العيدين بـ سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى و هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ

"Bahwasanya Rasulullah saw dalam shalat Idul Fitri dan Idul Adha membaca surat Al-A'la dan surat Al-Ghasyiah." (hadits shahih riwayat Ibnu Majah).

3. Hadits Umar bin Khattab ra:

أن عمر بن الخطاب سأل أبا واقد الليثي: ما كان يقرأ به رسول الله في الأضحى والفطر؟ فقال:  كان يقرأ فيهما بـ ق وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ، واقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانشَقَّ الْقَمَرُ

"Bahwasanya Umar bin Khattab pernah bertanya kepada Abu Waqid Al–Laitsi, ‘Apakah yang Rasulullah saw baca pada shalat Idul Fitri dan Idul Adha?’ Beliau menjawab bahwasanya Rasulullah saw membaca surat Qaf dan surat Al Qamar." (HR. Muslim).

4. Hadits Ibnu Abbas ra :

شهدت صلاة الفطر مع نبي الله وأبي بكر وعمر عثمان، فكلهم يصليها قبل الخطبة

"Saya pernah menghadiri shalat Idul Fitri bersama Rasulullah saw, Abu Bakar, Umar, dan Utsman. semuanya melakukan shalat sebelum khutbah." (HR. Muslim).

5. Hadits Ibnu Abbas ra :

أن رسول الله صلّى العيد بلا أذان ولا إقامة

" Sesungguhnya Rasulullah saw melakukan shalat Ied tanpa didahului dengan adzan dan iqamah." (hadits shahih riwayat Abu Daud).


Apakah ada doa yang harus saya baca diantara takbir dalam shalat Ied, dan apakah waktu takbir harus mengangkat tangan?

Jawaban :

Tidak ada riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah saw membaca doa tertentu di sela-sela takbir shalat Ied. Hanya saja ada riwayat dari Ibnu Mas'ud yang menerangkan hal tersebut:

عقبة بن عامر : سألت ابن مسعود عما يقوله بعد تكبيرات العيد ; قال : " يحمد الله , ويثني عليه , ويصلي على النبي

Uqbah bin Amir berkata, "Saya pernah bertanya kepada Ibnu Mas'ud ra tentang bacaan antara takbir dalam shalat Ied. Beliau berkata, ‘Memuji Allah serta bershalawat kepada nabi Muhammad saw’." (riwayat Baihaqi).

Begitu juga, tidak ada riwayat dari Rasulullah saw yang menjelaskan bahwa beliau mengangkat tangan di sela-sela takbir dalam shalat Ied. Yang ada hanya keumuman dalil bahwa Rasulullah saw mengangkat tangan pada setiap takbiratul ihram dalam setiap shalat. Juga ada riwayat dari Atha' bin Abi Rabah dalam masalah ini :

عن ابن جريج قال: قلت لعطاء : يرفع الإمام يديه كلما كبر هذه التكبيرة الزيادة في صلاة الفطر؟ قال: نعم ، ويرفع الناس أيضاً.

"Riwayat dari Ibnu Juraij, bahwa ia pernah bertanya kepda Atha, ‘Apakah seorang imam mengangkat tangannya pada setiap takbir tambahan dalam shalat Idul Fitri?’ ‘Iya dan makmum di belakangnya juga mengangkat tangan,’ jawab Atha.” (riwayat Baihaqi dan Ibnu Abi Syaibah dengan Isnad shahih).

Mengangkat tangan pada setiap takbir merupakan pendapat mayoritas Ulama. Wallahu A'lam

 

Dari dulu sampai sekarang, sehabis shalat Idul Fitri, kita selalu saling mengunjungi satu sama lain. Apakah hal itu disunahkan atau bagaimana? Apakah memang bersalam-salaman dan meminta maaf itu disyariatkan setelah shalat ied?

Jawaban :

Tidak ada dalil yang secara khusus memerintahkan kaum Muslimin untuk saling mengunjungi satu sama lain setelah shalat ied dan tidak ada dalil yang melarang juga. Akan tetapi, secara umum, silaturahmi dan saling mengunjungi antara sesama muslim diperintahkan oleh Islam, walaupun tidak harus dilakukan sehabis shalat Ied.

Jadi kebiasaan saling mengunjungi satu dengan yang lain kemudian meminta maaf adalah perbuatan yang dibolehkan, bahkan merupakan kebiasaan yang baik. Hal itu termasuk akhlak yang dianjurkan oleh Islam secara umum. Seandainya tidak mengerjakan hal tersebut maka  tidak apa-apa juga. Masalah seperti ini dalam Syari’at Islam termasuk dalam kategori "Mashalih Mursalah"[1]. Wallahu A'lam

 

Apa hukumnya mengucapkan "Selamat hari raya", "Minal Aidin wal Faizin"  dan sebagainya pada hari raya Iedul Fitri?

Jawaban :

Dibolehkan mengucapkan "Selamat hari raya" atau sejenisnya selama tidak mengandung hal-hal yang berdosa, karena hal ini bukan merupakan ibadah, tapi lebih dekat kepada permasalahan adat istiadat. Adat istiadat yang tidak bertentangan dengan syari'at Islam, hukumnya boleh dikerjakan, bahkan menjadi mustahab (dianjurkan) jika membawa maslahat yang lebih besar. Seperti menambah eratnya ukhuwah atau tali persaudaraan.

Atau, kita katakan bahwa masalah ini tidak ada dalil khusus yang melarang atau menganjurkannya. Akan tetapi secara umum terdapat dalil yang menganjurkan kaum Muslimin untuk saling menyapa dan mengucapkan selamat satu sama lain di kala mendapatkan nikmat atau sesuatu yang menggembirakan seperti halnya pada hari raya Idul Fitri.

Ada beberapa riwayat yang menguatkan bahwa mengucapkan salam atau selamat pada hari raya adalah sesuatu yang dibolehkan atau bahkan dianjurkan, diantaranya adalah :

عن جبير بن نفير رضي الله عنه قال : كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا التقوا يوم العيد ، قال بعضهم لبعض : تقبل الله منا ومنك.

"Diriwayatkan bahwa Jubair bin Nafir  ra  berkata, ‘Bahwa para sahabat jika bertemu satu dengan yang lainnya pada hari raya Id, mereka saling mengucapkan ‘Taqaballahu  minna wa minka’ (mudah-mudahan Allah menerima ibadah kita bersama). " (Isnadnya hasan).

عن محمد بن زياد قال : كنت مع أبي أمامة الباهلى وغيره من أصحاب النبي فكانوا إذا رجعوا من العيد يقول بعضهم لبعض : تقبل الله منا ومنك

Muhammad bin Ziyad berkata, “Aku pernah bersama Abu Umamah Al- Bahily dan sahabat lainnya. Jika mereka pulang dari shalat Ied, satu dengan yang lainnya mengucapkan, ‘Taqaballahu  Minna wa minka’  (mudah-mudahan Allah menerima ibadah kita bersama).” (Isnadnya Jayid).

KARYA TULIS