Tips ke-6: Mengerjakan Pekerjaan Pada Waktunya
Sebenarnya, yang terpenting dalam bekerja dan beramal bukanlah sebanyak-banyaknya, akan tetapi juga harus dilihat waktu dan tempatnya.
Di dalam suatu pepatah Arab disebutkan :
لِكُلِّ مَقَامٌ مَقَالٌ ولِكُلَ مَقَالٌ مَقَامٌ
“Tiap-tiap pembicaraan ada tempatnya dan tiap-tiap tempat ada pembicaraannya”
Khalifah Abu Bakar Siddiq radhiyallahu 'anhu pernah berwasiat kepada Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu ketika mengangkatnya sebagai khalifah pengganti. Ia berkata :
”Ketahuilah bahwa Allah telah menentukan suatu amalan siang yang apabila dikerjakan waktu malam, maka tidaklah akan diterima, dan menentukan amalan malam, yang jika dikerjakan pada waktu siang tidaklah akan diterima”.
Oleh karena itu, Allah menentukan banyak ibadah pada waktu-waktu tertentu, tidak boleh dimajukan maupun dimundurkan, seperti waktu sholat, puasa, zakat, haji dan lain-lainnya.[1]
Maka, kita dapatkan sebagian ulama menyatakan bahwa amalan paling utama adalah amalan yang dikerjakan menurut waktunya. Ketika datang waktu sholat, maka yang paling utama adalah melakukan sholat, ketika datang waktu bulan Ramadhan, maka amalan yang paling utama adalah berpuasa, ketika datang waktu haji, maka yang paling utama adalah haji, dan ketika waktu ujian, maka amalan yang paling utama adalah belajar untuk menghadapi ujian tersebut.
Begitu juga,ketika datang seorang tamu di rumah kita, maka amal yang paling utama adalah memuliakan tamu, walaupun kadang harus meninggalkan wirid dan bacaan al-Qur’an.[2] Ketika istri atau anak sedang sakit, maka amal yang paling utama adalah menunggu dan merawatnya, atau memeriksakannya ke dokter, walaupun kadang harus meninggalkan jadwal ceramah di sebuah pengajian.
Dalam hal ini seorang ulama yang hidup pada abad 8 H, Ibnu Rajab al-Hanbali (795 H) telah mengarang sebuah buku yang menerangkan tentang amalan-amalan berdasarkan urutan waktu. Beliau memberi nama bukunya dengan judul : “Lathoif al-Ma’arif fi ma li-Mawasim al-‘Am min al-Wadhaif” (Pengetahuan Tentang Amalan- Amalan Pada Setiap Musim). [3]
Buku ini membahas amalan-amalan yang hendaknya dikerjakan oleh setiap muslim pada setiap bulannya , umpamanya, bulan Muharram terdapat amalan puasa 9 dan 10 Muharram, bulan Sya’ban disunnahkann di dalamnya untuk memperbanyak puasa sunnah, bulan Syawal terdapat puasa sunnah 6 hari, Dzulhijjah pada 10 hari pertama merupakan hari-hari yang paling mulia sepanjang tahun, di dalamnya terdapat kegiatan wukuf di Arafah, menyembelih hadyu dan binatang kurban, thowaf dan sa’I bagi yang sedang melaksanakan ibadah haji dan sholat Idul Adha bagi yang tidak sedang melaksanakan haji.
[1]. Yusuf Qardhawi, al-Waqtu fi al-Hayat al-Muslim, ( Kairo: Maktabah Wahbah ), hlm: 25
[2] . Ibnu Qayyim, Madariku as-Salikin : 1/ 85-90
[3]. Ibnu Rajab al-Hambali, Lathoif al-Ma’arif fi ma li-Mawasim al-‘Am min al-Wadhaif, (Manshurah: Maktabat al-Iman), Cet: I.
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »