Banyak Jalan Menuju Syurga: (3) Taat kepada Allah dan Rasul-Nya
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَن يَتَوَلَّ يُعَذِّبْهُ عَذَاباً أَلِيماً
“ Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya; niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barang siapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih.” ( Qs. al-Fath : 17 )
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
"Setiap umatku masuk surga selain yang enggan, " Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, lantas siapa yang enggan?" Nabi menjawab: "Siapa yang taat kepadaku, masuk surga dan siapa yang membangkang aku berarti ia enggan." (HR. Bukhari : 6737 )
Pelajaran dari Ayat dan Hadits :
Pertama : Ayat dan Hadist di atas memerintahkan kita untuk selalu taat kepada Allah dan Rasul-Nya dalam setiap keadaan. Karena taat kepada keduanya menyebabkan kita masuk syurga.
Kedua : Perintah Allah dan Rasul-Nya kadang tidak sesui dengan pandangan dan kemauan kita, bahkan kadang terasa berat untuk dikerjakan dalam kondisi-kondisi tertentu. Walaupun begitu, kita tetap diperintahkan untuk mengerjakannya baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan berat. Kita tidak mempunyai pilihan lain kecuali melakukannya. Ini sesuai dengan firman Allah :
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا
“ Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.. “ ( Qs. al-Ahzab : 36 )
Ketiga : Taat kepada Allah dan Rasul-Nya, walaupun terasa berat dan tidak sesuai dengan pandangan kita,tetapi akan membawa kepada kebahagian dunia dan akherat. Ini pernah terjadi pada diri Fatimah binti Qais yang merasa berat dan tidak suka karena nalurinya sebagai seorang wanita, ketika diperintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menikah dengan Usamah, tetapi walaupun berat beliau tetap taat kepadanya, dan akhirnya dia mendapatkan kebahagian ketika menikah dengan Usamah, ini karena barakah dari ketaatan kepada Rasulullah dalam setiap keadaan.
Adapun hadistnya secara lengkap yaitu ketika Fatimah binti Qais dicerai suaminya Abu Amru bin Hafsh tiga kali, kemudian beliau datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadu :
قَالَتْ فَلَمَّا حَلَلْتُ ذَكَرْتُ لَهُ أَنَّ مُعَاوِيَةَ بْنَ أَبِي سُفْيَانَ وَأَبَا جَهْمٍ خَطَبَانِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَّا أَبُو جَهْمٍ فَلَا يَضَعُ عَصَاهُ عَنْ عَاتِقِهِ وَأَمَّا مُعَاوِيَةُ فَصُعْلُوكٌ لَا مَالَ لَهُ انْكِحِي أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ فَكَرِهْتُهُ ثُمَّ قَالَ انْكِحِي أُسَامَةَ فَنَكَحْتُهُ فَجَعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا وَاغْتَبَطْتُ
Fathimah binti Qais berkata: “ Setelah masa iddahku selesai, kuberitahukan hal itu kepada beliau( Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ) bahwa Mu'awiyah bin Abi Sufyan dan Abu Al Jahm telah melamarku, lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Adapun Abu Jahm adalah orang yang tidak pernah meninggalkan tongkatnya dari lehernya (suka memukul ), sedangkan Mu'awiyah adalah orang yang miskin, tidak memiliki harta, karena itu nikahlah dengan Usamah bin Zaid." Namun saya tidak menyukainya, beliau tetap bersabda: "Nikahlah dengan Usamah." Lalu saya menikah dengan Usamah, maka Allah telah memberikan limpahan kebaikan padanya, sehingga aku merasa bahagia hidup dengannya ( HR. Muslim, 2709 )
Keempat : Setiap umatku maksudnya umat dakwah, yaitu umat yang menjadi target dakwah Islam yang mencakup semua manusia. Adapun umat yang enggan adalah umat yang yang kafir dari mereka, umat yang tidak mau menerima dakwah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
Kelima: Ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa yang dimaksud setiap umatku adalah semua umat Islam akan masuk syurga kecuali yang enggan, yaitu yang tidak taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya, dan bermaksiat kepadanya, walaupun dia muslim.
Berkata di dalam Faidhu al- Qadir( 5/15 ) :
أو مسلما لم يدخلها مع السابقين الأولين
“Jika dia muslim (yang bermaksiat), maka tidak masuk syurga bersama orang-orang yang terdahulu.“
Berkata al-Manawi di dalam at-Taisir Syarh al-Jami’ ash-Shaghir ( 2/412 ) :
فمن أبى أن كان كافر لا يدخل الجنة أصلاً أو مسلماً لا يدخلها حتى يطهر بالنار وقد يدركه العفو فلا يعذب أصلاً وإن ارتكب جميع المعاصي قال الحكيم الترمذي من اعتقد أن أحداً من أهل التوحيد يخلد في النار فقد أعظم الفرية على الله ونسبه إلى الجور
“ Barang siapa yang enggan, jika dia kafir, maka tidaklah masuk syurga sama sekali, tetapi jika dia seorang muslim, maka dia tidak masuk kecuali setelah dibersihkan dengan api neraka, dan kadang dia mendapatkan ampunan dari Allah, maka dia tidak disiksa sama sekali, walaupun mengerjakan seluruh maksiat. Berkata al-Hakim at-Tirmidzi : “ Barang siapa yang menyakini bahwa seseorang dari ahli Tauhid kekal di dalam neraka, maka sungguh dia sangat berdusta kepada Allah dan menuduhnya tidak adil. “
Berkata Mula Ali al-Qari di dalam Mirqah al-Mafatih Syarh Misykatu al-Mashabih ( 1/492 ) :
وقال الطيبي المراد إما أمة الدعوة فالآبي هو الكافر أو أمة الإجابة فالآبي هو العاصي استثناء زجرا وتغليظا
“ Berkata ath-Thibi : yang dimaksud (umat dalam hadist di atas ) adalah Umat Dakwah, maka yang enggan di sini adalah orang kafir, atau mungkin yang dimaksud ( umat di situ ) adalah Umat Ijabah, maka yang enggan di sini adalah orang Islam yang bermaksiat, dikecualikan dari masuk syurga sebagai tamparan dan peringatan baginya. “
Keenam : Imam Bukhari menyebutkan hadist ini di dalam : Bab ( Berpegang teguh dengan al-Qur’an dan Sunnah ), hal itu menunjukkan bahwa yang dimaksud taat kepadaku adalah berpegang teguh dengan al-Qur’an dan Sunnah.
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »