Banyak Jalan Menuju Syurga: (15) Haji Mabrur
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
"Haji yang mabrur, tidak ada balasan baginya kecuali surga” ( HR. Ahmad : 7050 )
Pelajaran dari Hadist :
Pertama : Hadist di atas menjelaskan keutamaan haji mabrur bahwa pahalanya adalah syurga.
Adapun pengertian haji mabrur sendiri adalah haji yang murni diniatkan hanya karena Allah, bukan karena ingin dipuji, atau dihormati atau untuk kepentingan-kepentingan dunia lainnya. Berkata Ibnu al-Jauzi di dalam Gharibu al-Hadits( 1/65 ) :
قوله الحِجُّ المَبْرُور ليس له جَزَاءٌ إِلاَّ الجَنَّةَ وهو الذي لا يُخَالِطُهُ مَأْثَمٌ والبَيْعُ المبْرُورُ الذي لا شُبْهَةَ فيه ولا خِيَانة
“ Sabdanya : “ Bahwa haji yang mabrur, tidak ada balasan baginya kecuali surga. ( Haji Mabrur ) yaitu haji yang tidak tercampur dengan dosa. Sedangkan Jual Beli Mabrur yaitu jual beli yang tidak bercampur dengan syubhat sedikitpun dan tidak ada khianat didalamnya.”
Kedua : Pengertian haji mabrur di atas terdapat di dalam hadist Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
"Barangsiapa menunaikan ibadah haji lalu ia tidak mengucapkan kata-kata kotor serta tidak berbuat kefasikan maka ia pulang dalam keadaan suci seperti pada sa'at dilahirkan oleh ibunya." ( HR. Ahmad : 6839 )
Berkata Badruddin al-Aini al-Hanafi di dalam Umdatu al-Qari Syarah Shahih al-Bukhari ( 14/206 ) :
في ( الجامع ) الرفث اسم جامع لكل شيء مما يريد الرجل من المرأة قوله ولم يفسق الفسق العصيان والترك لأمر الله تعالى والخروج عن طريق الحق
“ Ar-Rafats adalah suatu istilah yang menunjukkan segala sesuatu yang diinginkan seorang laki-laki kepada perempuan ( tentang seks ). Adapun al-Fisqu adalah maksiat dan meninggalkan perintah Allah serta keluar dari jalan kebenaran. “
Ketiga : Untuk mencapai derajat Haji Mabrur tidaklah mudah, karena harus menjauhi segala larangan-larangan haji, selain itu harus memenuhi rukun dan syaratnya secara sempurna, kemudian tidak dikotori dengan dosa dan maksiat baik yang kecil maupun yang besar. Maka tak ayal jika pahalanya adalah syurga.
Kenyataannya di lapangan banyak jama’ah haji yang tergelincir dalam dosa dan kesalahan baik yang sengaja maupun yang tidak sengaja, bahkan tidak sedikit yang menyebabkan hajinya tidak sah, atau berkurang pahala dan kwalitasnya.
Syarat Haji Mabrur :
Pertama : Harus ikhlas dan diniatkan karena Allah saja, sebagaimana firman Allah :
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ
“ Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.” (Qs al-Baqarah : 196)
Kedua : Harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana sabdanya :
لِتَأْخُذُوا مَنَاسِكَكُمْ فَإِنِّى لاَ أَدْرِى لَعَلِّى لاَ أَحُجُّ بَعْدَ حَجَّتِى هَذِهِ
“ Hendaknya kalian mengambil dari tatacara haji kalian, karena satu tidak tahu barangkali saya tidak bisa haji lagi setelah haji ini“ ( HR. Muslim )
Ketiga : Harus dari biaya yang halal, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا
“Allah itu baik dan tidaklah menerima kecuali dari yang baik ” (HR. Muslim).
Keempat : Harus bersih dari perdebatan, perkataan keji dan maksiat, sebagaimana firman Allah :
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ
“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang diketahu, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats (berkata kotor), berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji.” (QS. al- Baqarah: 197).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda:
مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
"Barangsiapa menunaikan ibadah haji lalu ia tidak mengucapkan kata-kata kotor serta tidak berbuat kefasikan maka ia pulang dalam keadaan suci seperti pada sa'at dilahirkan oleh ibunya." ( HR. Ahmad : 6839 )
Kelima : Harus diiringi dengan akhlaq mulia dan jauh dari akhlaq buruk, sebagaimana di dalam hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu
قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ،مَا بِرُّ الْحَجِّ؟ قَالَ: إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ
“ Mereka bertanya :“ Bagaimana haji mabrur itu ? sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : : Memberikan makan dan mengucapkan salam “ ( HR. Ahmad, di dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Tsabit, dia adalah lemah)
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »