Banyak Jalan Menuju Surga: (25) Mengurus Tiga Orang Anak Perempuan
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda :
مَنْ كَانَ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ أَوْ ثَلَاثُ أَخَوَاتٍ اتَّقَى اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَأَقَامَ عَلَيْهِنَّ كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا وَأَشَارَ بِأَصَابِعِهِ الْأَرْبَعِ
"Barang siapa memiliki tiga anak perempuan (atau tiga saudara perempuan) dan dia bertakwa kepada Allah 'azza wajalla, dan ia memberi nafkah dan mendidik mereka, maka dia berada bersamaku di surga seperti ini dan beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan tengah" ( HR. Ahmad : 12133 )
Pelajaran dari Hadist :
Pertama : Anak perempuan pada zaman Jahiliyah dianggap sesuatu yang membuat aib dan membebani keluarga, maka jika mereka diberi karunia Allah anak perempuan, mereka bermuka masam karena sedih dan menguburkannya hidup-hidup, sebagaimana firman Allah :
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ
“ Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” ( Qs. an-Nahl : 58-59 )
Dikuatkan juga dalam firman Allah :
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِمَا ضَرَبَ لِلرَّحْمَنِ مَثَلًا ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ
“ Padahal apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan ( anak perempuan ) apa yang dijadikan sebagai misal bagi Allah Yang Maha Pemurah ; jadilah mukanya hitam pekat sedang dia amat menahan sedih.” ( Qs. az-Zukhruf : 17 )
Islam datang untuk menghapus kebiasaan jelek pada zaman Jahiliyah tersebut, dan ingin meninggikan derajat perempuan, maka hadist di atas memberikan kabar gembira kepada orang tua yang diberi karunia anak perempuan bahwa mereka jika mau bersabar mendidik mereka, maka ganjarannya adalah syurga.
Kedua : Tiga anak perempuan bukanlah batasan, artinya hal ini berlaku juga untuk orang tua yang mempunyai tiga anak lebih, atau yang jumlah anaknya hanya dua, karena terdapat hadist lain yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
“Barang siapa dapat mengasuh dua orang anak perempuannya hingga dewasa, maka aku akan bersamanya di hari kiamat kelak. Beliau merapatkan kedua jarinya." ( HR. Muslim : 4769 )
Ketiga : Merawat, mendidik dan membimbing anak perempuan jauh lebih berat dibanding anak-laki-laki. Selain karena kebiasaan Jahiliyah yang sudah mengakar, fitrah manusia lebih senang kepada anak laki-laki, karena di masa mendatang bisa menjadi tulang punggung, pembela, dan pelindung keluarga. Maka pahala mendidik anak perempuan lebih besar dibanding mendidik anak laki-laki.
Keempat : Keshalehan kaum perempuan di dalam suatu masyarakat akan berdampak kepada kebaikan pada seluruh lini kehidupan masyarakat tersebut. Kalau kaum perempuannya baik, maka masyarakat akan baik juga, sebaliknya jika kaum perempuannya rusak, maka rusaklah masyarakat tersebut. Dalam sebuah syair disebutkan bahwa :
الأم مـــدرســـة إذا أعــددتــهــا أعـددت شـعباً طـيب الأعـراق
“ Seorang ibu bagaikan sebuah sekolah, jika engkau mempersiapkan mereka dengan baik (semenjak dini ), berati anda telah mempersiapkan generasi yang baik. “
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »