Banyak Jalan Menuju Syurga: (29) Pemurah Dalam Jual Beli
Dari Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersaba :
أَدْخَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ رَجُلًا كَانَ سَهْلًا مُشْتَرِيًا وَبَائِعًا وَقَاضِيًا وَمُقْتَضِيًا الْجَنَّةَ
"Allah Azza wa jalla memasukkan kedalam surga seseorang yang memudahkan (dalam) menjual dan membeli, ketika membayar utang, dan ketika menagih utang. “ ( HR. Nasai : 4617 )
Pelajaran dari Hadist :
Pertama : Allah mencintai hamba-Nya yang mempunyai akhlaq yang baik khususnya dalam bermuamalah dengan orang lain. Ini menunjukkan bahwa Islam memberikan perhatian yang lebih dalam bidang muamalah.
Kedua : Termasuk muamalah yang dianjurkan adalah bermudahan di dalam jual beli, karena hal itu akan menyebabkan turunnya berkah di dalam perdagangannya. Akhlaq seperti ini akan dicintai masyarakat dan bermanfaat bagi mereka. Memasukkan sesuatu yang menggembirakan orang lain, menyebabkan turunnya pahala. Ini manfaat akhlaq karimah di dunia, adapun pahala yang akan di dapat di akherat adalah akan diampuni segala dosanya, dan dimasukkan ke dalam syurga di sisi Allah.
Berkata Badruddin al-‘Aini al-Hanafi di dalam Umdatu al-Qari Syareh Shahih al-Bukhari ( 17/ 295 ) :
في الحديث الحض على المسامحة وحسن المعاملة واستعمال محاسن الأخلاق ومكارمها وترك المشاحة في البيع وذلك سبب لوجود البركة لأنه لا يحض أمته إلا على ما فيه النفع لهم دينا ودنيا وأما فضله في الآخرة فقد دعا بالرحمة والغفران لفاعله فمن أحب أن تناله هذه الدعوة فليقتد به وليعمل به
“ Di dalam hadist tersebut terdapat anjuran untuk bertoleransi, berbuat baik di dalam muamalah, berakhlaq karimah dan meninggalkan perselisihan di dalam jual beli, hal itu menyebabkan turunnya berkah. Karena Rasulullah tidaklah menganjurkan kepada umatnya kecuali hal-hal yang di dalamnya terdapat manfaat bagi mereka dalam agama dan dunia mereka. Adapun keutamaannya di akherat, maka beliau mendoakan bagi yang mempunyai sifat-sifat tersebut agar mendapatkan rahmat dan ampunan ( dari Allah ). Maka barang siapa yang ingin mendapatkan doa ini, maka hendaknya meniru perbutaan tersebut dan mengamalkannya. “
Ketiga : Di dalam hadist di atas juga terdapat anjuran agar tidak selalu menekan orang lain dan membuat mereka gelisah dan tidak tenang dengan menagih terus menerus. Tetapi hendaknya mempermudah urusan orang lain, dan seandainya mereka kesulitan, maka hendaknya dimaafkan dan direlakan saja.
Keempat : Utang adalah sebuah kewajiban yang harus dibayarkan kepada yang berhak dan ini merupakan hak manusia, jika tidak dilakukan akan menyebabkan seseorang terhambat masuk syurga. Oleh karenanya, seorang muslim yang baik, akan segera membayar utangnya jika dia punya utang kepada orang lain. Sebaliknya akan mempermudah bagi yang berutang kepadanya. Karena dia berkeyakinan bahwa rizqinya di tangan Allah, tidak akan hilang dengan memaafkan orang lain yang tidak mampu membayar piutangnya.
Kelima : Seorang muslim yang merelakan haknya, karena mencari ridha Allah, maka Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik. Di sini dia merelakan haknya yang tidak dibayar orang yang meminjam kepadanya, berarti ada harta yang hilang darinya. Jika hal itu dilakukannya hanya mengharap Allah, maka Allah menggantikannya dengan yang lebih baik, yaitu syurga.
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »