Makna Jama'ah (bag 3): Al-Jama’ah Ada Terus Sepanjang Masa
Dalam hadist-hadist di atas menunjukkan kewajiban untuk berpegang teguh kepada al-Jama’ah. Dan ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa al-Jama’ah ada dan terwujud dalam setiap zaman. Jika tidak, bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan umat Islam berpegang teguh kepada al-Jama’ah sedang al-Jama’ah itu sendiri tidak ada ?
Pertanyaannya, bagaimana dengan hadits Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu 'anhu yang menunjukkan kemungkinan tidak adanya al-Jama’ah pada suatu zaman ? Sebagaimana yang tertera di bawah ini :
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَان رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ : كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُوْنَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْخَيْرِ وَ كُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنِ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُوْلُ اللهِ أِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرِّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ شَرِّ قَالَ نَعَمْ فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرِ قَالَ نَعَمْ وَفِيْهِ دَخَنٌ قَلْتُ وَمَا دَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَسْتَنُّوْنَ بِغَيْرِ سُنَّتِي وَيَهْدُوْنَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرِّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوْهُ فِيْهَا فَقُلْتُ يَا رَسُوْلُ اللهِ صِفْهُمْ لَنَا قَالَ نَعَمْ قَوْمٌ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَمُوْنَ بِأَلْسِنَتِنَا قثلْتُ يَا رَسُوْلُ اللهِ فَمَا تَرَى إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَإِمَامَهُمْ فَقُلْتُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلاَ إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلُ تِلكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ عَلَى أَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ
Dari Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyalahu ‘anhu beliau berkata : “Dahulu manusia bertanya kepada Rasulullah tentang hal-hal yang baik, tapi aku bertanya kepada beliau tentang hal-hal yang buruk agar jangan sampai menimpaku.” Aku bertanya :“Wahai Rasulullah, dahulu kami berada dalam keadaan jahiliyah dan kejelekan, lalu Allah mendatangkan kebaikan ini, apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan ?“ Beliau berkata :“Ya” . Aku bertanya:“Dan apakah setelah kejelekan ini akan datang kebaikan ?” Beliau menjawab : “Ya, tetapi di dalamnya ada asap”. Aku bertanya:“Apa asapnya itu ?”. Beliau menjawab :“Suatu kaum yang membuat ajaran bukan dari ajaranku, dan menunjukkan (manusia) kepada selain petunjuk-ku. Engkau akan mengenal mereka dan engkau akan mengingkarinya.” Aku bertanya :“Apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan lagi ?”Beliau menjawab :”Ya, (akan muncul) para penyeru yang mengajak ke neraka jahannam. Barangsiapa yang menerima seruan mereka, maka mereka akan menjerumuskan ke dalam neraka” Aku bertanya :“Ya Rasulullah, sebutkan ciri-ciri mereka kepada kami!” Beliau menjawab :“Mereka dari kulit-kulit kita, dan berbicara dengan bahasa kita.“ Aku bertanya :“Apa yang anda perintahkan kepadaku jika aku temui keadaan seperti ini ?” Beliau menjawab :“Pegang erat-erat jama’ah kaum muslimin dan imam mereka” . Aku bertanya :“Bagaimana jika tidak imam dan jama’ah kaum muslimin.?”Beliau menjawab :”Tinggalkan semua kelompok-kelompok sempalan itu, walaupun kau menggigit akar pohon hingga ajal mendatangimu” ( HR. Bukhari dan Muslim )
Jawabannya bahwa pertanyaan Hudzaifah di atas, mengandung dua kemungkinan yang pertama : pada suatu masa tidak ada satupun jama’ah yang menjadi rujukan, dan yang kedua : pada suatu tempat tidak ada jama’ah yang bisa dijadikan rujukan. Maka kemungkinan kedua inilah yang lebih tepat, karena kadang di suatu daerah sulit kita dapati sekelompok orang yang berpegang teguh dengan ajaran Islam, tetapi setiap zaman dipastikan terdapat jama’ah tersebut walau di tempat yang jauh.
Ini dibuktikan dengan hadist-hadist di bawah ini :
Pertama : Hadist Mu’awiyah radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَزَالُ مِنْ أُمَّتِي أُمَّةٌ قَائِمَةٌ بِأَمْرِ اللهِ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ وَلاَ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ عَلَى ذلِكَ
“Senantiasa ada segolongan dari ummatku yang selalu menegakkan perintah Allah, tidak akan mencelakai mereka orang yang tidak menolong mereka dan orang yang menyelisihi mereka sampai datang perintah Allah dan mereka tetap di atas yang demikian itu.” (HR. Bukhari, 3641 dan Muslim, 1037)
Kedua : Hadist Tsauban radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِىَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ
“Senantiasa ada segolongan dari ummatku yang selalu menegakkan kebenaran, tidak akan mencelakai mereka orang yang tidak menolong mereka sampai datang perintah Allah dan mereka tetap di atas yang demikian itu.” ( HR. Muslim )
Ketiga : Hadist Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
“Senantiasa ada segolongan dari ummatku yang selalu berperang di atas kebenaran dan menegakkannya sampai datang hari kiamat.” ( HR. Muslim )
Hadist-hadits di atas menunjukkan secara gamblang bahwa ath-Thaifah al-Manshurah (al-Jama’ah) akan ada terus sampai hari kiamat. Maka al-Jama’ah yang kita diperintahkan untuk tetap berada di dalamnya ada sepanjang zaman, dan itu harus dicari sebisa mungkin.
Kesimpulan :
Ahlus Sunnah : adalah orang-orang yang selalu berpegang teguh kepada petunjuk nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya, serta mempelajari sunnah-sunnahnya dan mengamalkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Wal Jama’ah : yang selalu mengikuti jama’ah para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in, para ulama mujtahidin, dan mayoritas umat Islam di dalam memahami agama, serta mentaati pemimpin yang menegakkan syariat Islam.
Ahlus Sunnah wal Jama’ah : adalah orang-orang yang selalu berpegang teguh kepada petunjuk nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya, tabi’in dan tabi’ut tabi’in, para ulama mujtahidin, baik dalam aqidah, ibadah maupun akhlaq serta selalu berusaha untuk menjaga persatuan kaum muslimin.
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »