Karya Tulis
5200 Hits

Prinsip Ahlussunnah: Iman Kepada Janji dan Ancaman Allah

Ahlus Sunnah wal Jama’ah menggabungkan antara janji dan ancaman Allah sekaligus. Menyakini bahwa janji-janji Allah berupa pahala berfungsi sebagai motivasi dan dorongan untuk beramal sholeh, dan menyakini bahwa ancaman-ancaman Allah berupa siksa api neraka sebagai bentuk peringatan agar tidak bermaksiat dan melanggar larangan-larangan Allah. Walau demikian, mereka tidak mengkafirkan seorang muslim karena maksiat (dosa besar), tetapi mereka melihatnya sebagai orang fasik yang kurang imannya. Atau disebut orang beriman karena keimanannya tetapi fasik karena perbuatan dosa besarnya.

Yang menyelisihi Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam masalah ini adalah :

Pertama : Al-Mu’tazilah dan al-Khawarij, mereka lebih condong kepada ancaman Allah dari pada janji Allah, mereka menyakini bahwa apa yang diancamkan Allah kepada para hamba-Nya yang menyelisihi perintah-Nya pasti terjadi, tidak mungkin tidak. Termasuk di dalamnya mengkafirkan para pelaku dosa besar dan mereka kekal di di dalam neraka (asy-Syarhistani, al-Milal wa an-Nihal,1/114)

Kedua : Al-Murjiah, mereka berkeyakinan bahwa seseorang yang masuk Islam pasti masuk syurga dan tidak akan masuk neraka. Menurut mereka, ayat-ayat tentang neraka ditujukan kepada orang-orang kafir dan musyrik, bukan kepada orang-orang Islam. Dan seseorang jika sudah beriman, maka maksiat tidak mempengaruhi iman tersebut.

Adapun dalil-dalil Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam masalah ini diantaranya adalah sebagai berikut :

       (Pertama) : Ayat-ayat yang menunjukkan ancaman Allah terhadap orang kafir, bahwa mereka akan masuk neraka kekal di dalamnya, sebagaimana di dalam firman-Nya,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

          “  Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.  Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”  (Qs. an-Nisa: 48)

Juga firman Allah,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

“ Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. “ (Qs. an-Nisa’ : 116)

          Begitu juga firman-Nya,

  وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“ Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” ( Qs.al-Baqarah : 39)

          Begitu juga firman-Nya,

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

“ Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.”  (Qs. al-Bayinah : 6)

           (Kedua) Allah menawarkan ampunan bagi hamba-hamba-Nya yang ingin bertaubat dari maksiat, maka janganlah mereka berputus asa dari rahmat Allah, sebagai firman-Nya,

 قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

          ”Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.  Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.  Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Zumar : 53 )

           (Ketiga) Allah memberi kabar gembira kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal shaleh dengan surga dan kekal di dalamnya, 

 وبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ

 " Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya."  (Qs.al-Baqarah : 25)

 Begitu juga firman-Nya,

 إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَهَرٍ فِي مَقْعَدِ صِدْقٍ عِنْدَ مَلِيكٍ مُقْتَدِرٍ

 Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa.”(Qs. al-Qamar : 54-55 )

 

KARYA TULIS