Bab 1 Tauhid Menumbuhkan Sifat Adil dan Amanah (Bag-2)
Bab 1
Tauhid Menumbuhkan Sifat Adil dan Amanah
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(Qs. an-Nisa: 58)
Pelajaran (6): Perintah Allah Mengandung Maslahat
إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ
“Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.”
Menyampaikan amanat kepada yang berhak dan berbuat adil kepada manusia adalah perintah Allah, dan semua yang diperintahkan Allah dalam al-Qur’an pasti mengandung maslahat dan kebaikan dunia dan akhirat. Perintah Allah ini sering disebut dengan ‘Seruan Allah’, sebagaimana di dalam firman-Nya,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan.” (Qs. al-Anfal: 24)
Ayat di atas menunjukkan bahwa seluruh ‘Seruan Allah’ pasti membawa kehidupan yang lebih baik (lima yuhyikum). Dikisahkan seorang laki-laki yang sudah lanjut usia terlihat masih segar dan sehat wal afiat bagai orang yang masih muda. Ketika ditanya tentang resep awet muda dan selalu segar dan sehat, beliau berkata: “Seluruh anggota badan saya sewaktu masih muda, saya pergunakan untuk menjawab seruan Allah dan Rasul-Nya, dan melaksanakan seluruh perintah-Nya, maka Allah memberikan kesehatan, kebaikan dan kemaslahatan di dalam hidupku.” Kemudian dia membacakan ayat di atas.
Ini dikuatkan oleh firman Allah,
وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَاأُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Dan dalam Qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (Qs. al-Baqarah: 179)
Qishash adalah memberikan hukuman pada suatu kejahatan dengan cara yang sama, seperti yang dilakukan pelakunya, seperti seorang muslim yang membunuh seorang muslim lainnya dengan sengaja tanpa suatu alasan yang benar, maka hukumannya adalah dibunuh juga. Ini adalah salah satu bentuk ‘Seruan Allah’, yang di dalamnya terdapat maslahat bagi kehidupan manusia secara umum. Karena seseorang jika mengetahui hukuman membunuh orang adalah Qishas, tentunya dia akan mengurungkan perbuatannya tersebut, sehingga nyawa seseorang menjadi terjaga. Inilah maslahat kehidupan manusia.
As-Sa’di di dalam Taisir al-Karim ar-Rahman (1/183) menyatakan bahwa seluruh ‘Seruan Allah’ itu mengandung maslahat dan kebaikan dunia akhirat, dibuktikan dengan dua dalil dalam ayat di atas:
Pertama: Firman-Nya ( إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ)
Artinya, bahwa ‘Nasehat Allah’ adalah sebaik-baik nasehat, dan ajaran-Nya adalah sebaik-baik ajaran, karena semuanya mengandung maslahat dunia dan akhirat.
Kedua: Firman-Nya ( إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا)
Artinya, bahwa Allah Maha Mendengar seluruh keluhan manusia dan Maha Melihat seluruh kebutuhan mereka, sehingga ‘Seruan dan Ajakan-Nya’ pasti sesuai dengan kebutuhan manusia.
Pelajaran (7): Merasa Diawasi
إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
“Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Dua sifat Allah di atas, yaitu: Maha Mendengar (سَمِيعًا) dan Maha Melihat (بَصِيرًا) memberikan pesan kepada setiap pejabat muslim bahwa Allah akan selalu mendengar dan mengawasi seluruh tindakan dan gerak gerik mereka di dalam menjalankan amanat dan tugas negara agar selalu berpihak kepada kemaslahatan umum, terutama kepada rakyat kecil. Sehingga mereka terdorong dan termotivasi untuk selalu menjaga dan menjalankan amanah ini dengan baik dan berbuat seadil-adilnya ketika memutuskan perkara yang menyangkut orang banyak. Inilah bentuk pengamalan ‘Tauhid’ di dalam membangun Negara.
Selalu merasa diawasi oleh Allah (Muraqabatullah) adalah tingkatan tertinggi di dalam level keimanan seseorang. Di dalam hadits Umar bin al-Khattab radhiyallahu ‘anhu tentang pengertian Islam, Iman, dan Ihsan, disebutkan bahwa Ihsan adalah:
أنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأنَّكَ تَرَاهُ فإنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فإنَّهُ يَرَاكَ
“Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, seandainya kamu tidak melihat-Nya, maka Allah melihat kamu.” (HR. Muslim)
***
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »