Tsaqafah
6935 Hits

Peran Masjid dalam Menjaga Fitrah

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ ، نَحْمَدُهُ ، وَنَسْتَعِيْنُهُ ، وَنَسْتَغْفِرُهُ ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا ، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا .
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ .وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ .يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ .
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءلونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا .
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعْ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا .
أ للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْراَهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْد ٌمَجِيْدٌ ، أ للَّهُمَّ ٌ وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعلَىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ في العالمين إِنَّكَ حَمِيْد ٌمَجِيْدٌ

الله أكبر الله أكبر الله أكبر … لاَ إلَهَ اِلاَّ اللهُ  وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.…  اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً ،… لاَ إلَهَ اِلاَّ اللهُ  وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullahu ….

Alhamdulillah…. kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah swt, karena berkat nikmat-Nya pada pagi hari ini,  kita bisa berada di tempat ini untuk melaksanakan sholat I’ed berjama’ah.

Alhamdulillah…kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah swt, karena hanya dengan taufiq-Nya, kita bisa menyelesaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Kenikmatan-kenikmatan seperti ini, harus kita syukuri dengan sebaik-baiknya, sebagaimana firman Allah swt :

وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْ اللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“ Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu meng-agungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” ( Qs Al Baqarah : 185 )

Salah satu bentuk kesyukuran kita kepada Allah swt adalah kita bertakbir, bertahmid dan bertasbih, meng-agungkan kebesaran Allah swt seraya mengucapkan :

اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْراً وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْراً وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً، لاَ إلَهَ اِلاَّ اللهُ  وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وِللهِ الْحَمْدُ.

Kita meng-agungkan Allah swt, karena Dia telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita bisa menjadi orang Islam, menjadi orang beriman, menjadi pengikut nabi Muhammad saw … Inilah kenikmatan yang paling besar dalam kehidupan kita di dunia ini. Ini sesuai dengan firman Allah swt :

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا

“ Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu sebagai  agama bagimu.” ( Qs Al Maidah : 3 )

Allahu Akbar (3x), wa lillah al hamd

Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah swt ….

Pada hari ini, semua orang yang telah melakukan puasa selama bulan Ramadhan dengan benar dan ikhlas, akan bergembira merayakan kemenangan mereka atas hawa nafsu, sehingga mereka kembali kepada fitrah mereka yang suci…Inilah makna yang terkandung dalam “ Idul Fitri “, yaitu kembali kepada fitrah.

Pertanyaan selanjutnya adalah apa sebenarnya hakekat fitrah yang terkandung di dalam Idul Fitri tersebut ?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut marilah kita merenungi hadist  Abu Hurairah ra  bahwasanya Rasulullah saw bersabda :

مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَا تُنْتَجُ الْبَهِيمَةُ بَهِيمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيهَا مِنْ جَدْعَاءَ ثُمَّ يَقُولُ{ فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ }

“ Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi –sebagaimana hewan yang dilahirkan dalam keadaan selamat tanpa cacat. Maka, apakah kalian merasakan adanya cacat? ‘ kemudian beliau membaca firman Allah yang berbunyi: ‘…tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah.’ (QS. Ar Ruum (30): 30 (  HR Bukhari, no :  4402, Muslim )

Hadist di atas menjelaskan bahwa sebenarnya setiap dari bayi yang lahir berada dalam keadaan fitrah. Fitrah yang dimaksud adalah Islam dan Tauhid, artinya bahwa setiap bayi yang lahir siap untuk menerima kebenaran. Hanya saja kedua orang tuanya- lah yang merusak fitrah bayi tersebut, atau dengan kata lain bahwa lingkungannya yang akan merusak fitrah itu…..

Allahu Akbar (3x), wa lillahi al hamd

Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah swt ….

Setiap dari kita sebenarnya punya jiwa yang bersih …jiwa yang mengenal Allah swt….jiwa yang mudah untuk diajak untuk mengerjakan kebaikan…jiwa yang bergetar jika disebut nama Allah…jiwa yang luluh jika dibacakan ayat-ayat al Qur’an….

Tetapi lingkungan di mana kita hiduplah yang membuat fitrah kita berubah…  teman pergaulan kita yang membuat kita tidak lagi pernah menangis karena takut kepada Allah, kesibukan kita mengejar dunia yang membuat hati kita menjadi keras …bahkan lebih keras dari batu…

Gemerlapnya kehidupan dunia…. terutama di kota-kota besar seperti Jakarta ini … membuat sebagian dari kita ternodai fitrahnya …hatinya  tidak pernah mengenal Allah lagi.. tidak pernah berdo’a kepada-Nya.. tidak pernah bersimpuh, tunduk, tersungkur serta sujud kepada-Nya…bahkan tidak lagi memohon ampunan dan maghfirah atas segala dosa-dosa yang selama ini dilakukannya ….Lingkungannya yang tidak bersih… yang telah menghempaskan dirinya kejurang kehancuran...teman bergaulnya yang salah akan menyeretnya kepada kehinaan yang berkepanjangan…

Allahu Akbar (3x), wa lillahi al hamd

Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah swt ….

Hari ini kita kembali kepada fitrah …kita kembali mempunyai hati yang bersih …hati yang telah mengenal Allah selama satu bulan penuh….,marilah kita jaga hati ini…dan jangan kita kotori lagi dengan hal-hal yang tidak diridhoi oleh Allah swt..

Tapi bagaimana caranya ? Caranya adalah dengan mencari lingkungan yang baik…memilih teman bergaul yang sholih ..yang selalu mengajak kepada kebaikan …dan melarang segala macam kemungkaran.

Lingkungan sangat penting di dalam membina keimanan kita, di dalam membina generasi kita, dan di dalam menjaga ibadah kita….

Karena pentingnya lingkungan tersebut, Allah swt memerintahkan kepada para utusan-Nya, yaitu para nabi dan rasul-Nya agar berhijrah untuk mencari tempat yang kondusif di dalam menjaga fitrah mereka.

Allah berfirman :

وَمَن يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللّهِ يَجِدْ فِي الأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً وَمَن يَخْرُجْ مِن بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلى اللّهِ وَكَانَ اللّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

“ Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. ( Qs An Nisa’ : 100 )

Bahkan Allah swt mengecam orang-orang yang tidak mau berhijrah ...tidak mau mencari tempat yang aman untuk beribadah…bahkan dia  tetap rela dan merasa nyaman dengan lingkungan yang sudah rusak. Allah berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلآئِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُواْ فِيمَ كُنتُمْ قَالُواْ كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الأَرْضِ قَالْوَاْ أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُواْ فِيهَا فَأُوْلَـئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءتْ مَصِيرًا

“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri], (kepada mereka) malaikat bertanya : "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?." Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)." Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?." Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali ( Qs An Nisa : 97 )

Begitu juga Rasulullah saw dalam banyak hadistnya telah menjelaskan kepada kita umat Islam akan pentingnya lingkungan untuk menjaga keyakinan dan ibadah kita ...

Salah satunya adalah hadist Abu Musa Al Asy’ari bahwasanya Rasulullah saw bersabda :

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ الْحَدَّادِ لَا يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

"Perumpamaan orang yang bergaul dengan orang shalih dan orang yang bergaul dengan orang buruk seperti penjual minyak wangi dan tukang tempa besi, Pasti kau dapatkan dari pedagang minyak wangi apakah kamu membeli minyak wanginya atau sekedar mendapatkan bau wewangiannya, sedangkan dari tukang tempa besi akan membakar badanmu atau kainmu atau kamu akan mendapatkan bau yang tidak sedap". ( HR Bukhari, no : 1959 dan Muslim, no : 4762)

Allahu Akbar (3x), wa lillahi al hamd

Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah swt ….

Adapun lingkungan yang paling baik dan kondusif untuk menjaga fitrah dan keimanaan kita untuk saat ini dan pada zaman modern ini  adalah masjid…masjid adalah tempat yang suci dan di dalamnya selalu dilantukan ayat-ayat Allah.. di dalamnya orang-orang sujud kepada kepada Allah.. mengharap ridho dan ampunan-Nya.  Di dalamnya tidak boleh disembah kecuali Allah swt. Allah swt berfirman :

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا

“ Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” ( Qs al Jin ( 72 ): 18 )

Masjid adlah rumah-rumah Allah,  yang selalu dikumandangkan dan dimuliakan nama-nam-Nya, orang-orang memuji-Nya, berdzikir bertasbih siang dan malam.  Allah swt berfirman :

فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَن تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ

“ Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang “ ( Qs An Nur : 36 )

Orang-orang yang menjadikan masjid sebagai pusat kehidupannya dan tempat tautan hatinya, mereka akan dinaungi oleh Allah swt  pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Tersebut di dalam hadits  Abu Hurairah bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

"Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan 'ibadah kepada Rabbnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid,(HR Bukhari, no :   620 dan Muslim, no : 1712) dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah; mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, 'Aku takut kepada Allah', dan seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, serta seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri hingga kedua matanya basah karena menangis."

Rasulullah saw sendiri telah memberikan contoh nyata di dalam memakmurkan masjid sebagai rumah Allah swt…yaitu ketika beliau berhijrah ke kota Madinah untuk membentuk masyarakat baru, masyarakat yang Islami, maka yang dilakukan pertama kali oleh beliau adalah mendirikan masjid dan menjadikannya sebagai Islamic Centre…. Menjadikannya  sebagai pusat pembinaan umat….sebagai pusat kegiatan dan ibadah…di dalamnya diajarkan al Qur’an dan sunah-sunahnya, di dalamnya diajarkan kepekaan sosial dan rasa kebersamaan…saling tolong menolong satu dengan yang lain…saling mengenal…saling memberi…maka tak ayal jika dari masjid akan terbentuk masyarakat yang kuat dan tangguh…

Allahu Akbar (3x), wa lillah al hamd

Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah swt ….

Alhamdulillah kita ucapkan syukur kepada Allah swt, karena hari ini kita telah mempunyai masjid yang telah berdiri cukup besar dan megah …marilah kita syukuri nikmat ini …. Kita syukuri dengan memakmurkannya,  memanfaatkannya untuk sholat berjama’ah lima waktu, untuk banyak bertasbih di dalamnya, untuk membersihkan diri,  untuk menjaga fitrah yang masih suci ini …Mudah-mudahan dengan itu semua kita akan mendapatkan hidayah dari Allah swt. Allah swt berfirman :

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللّهِ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللّهَ فَعَسَى أُوْلَـئِكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ الْمُهْتَدِينَ

“ Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” ( Qs At Taubah : 18 )

Di dalam masjid inilah orang-orang yang baik akan berkumpul…orang-orang yang ingin membersihkan diri akan saling bertemu.

Allah swt berfirman :

لاَ تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُواْ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ

“ Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.” ( Qs At Taubah : 108 )

Dengan demikian, semakin jelas bahwa masjid adalah lingkungan yang paling baik untuk menjaga diri…untuk membersihkan diri…serta untuk meraih fitrah yang suci….

Mudah-mudahan dengan seringnya kita pergi ke masjid untuk memakmurkannya, untuk menegakkan sholat jama’ah dan menimba ilmu di dalamnya, serta menjadikannya sebagai pusat kegiatan umat Islam…. hati kita dan fitrah suci  yang hari ini kita raih… bisa terus terjaga sampai akhir hayat kita ….amin ya rabbal ‘alamin

Allahu Akbar (3x), wa lillahi al hamd

Ma’asyiral Muslimin yang dirahmati oleh Allah swt ….

Marilah kita tutup khutbah ini dengan menengadahkan tangan kita kepada Allah swt,mudah-mudahan kita dimasukkan kedalam golongan orang – orang yang benar-benar memakmurkan masjid dan  mendapatkan hidayah dari Allah swt .

أ للَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْراَهِيْمَ ، ٌ وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعلَىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ في العالمين إِنَّكَ حَمِيْد ٌمَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَات

Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan doa.

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ

Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbaikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka .

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ

Jakarta, 28  Ramadhan 1431 H/ 8 September 2010 M

DR. Ahmad Zain An Najah, MA

KARYA TULIS