Tegar dalam Ujian
Resume Kajian Bakda Subuh
Masjid Istiqomah, Perumahan Bulog Jatiwarna
TEGAR DALAM UJIAN
(Tadabbur Qs. Al-Ankabut 1-4)
Dr. Ahmad Zain Annajah
•••
Al-Ankabut artinya laba-laba.
Surah al-Ankabut ini menjelaskan secara umum bahwa apa yang disembah selain Allah adalah lemah. Hal itu diumpamakan seperti rumah laba-laba. Semua sesembahan selain Allah subhanahu wa ta'ala adalah serapuh rumah laba-laba.
Ayat pertama surah ini menjelaskan tentang ujian. Orang beriman itu harus tegar menghadapi ujian.
Qs. al-Ankabut: 1-2
(بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ الم * أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ)
"Alif Lam Mim. Apakah manusia mengira dibiarkan begitu saja mengatakan, 'kami beriman' kemudian mereka tidak diuji?" (Qs. al-Ankabut: 1-2)
Pelajaran yang dapat diambil dari ayat di atas:
1⃣ Ayat pertama diawali dengan Alif Lam Mim, yakni huruf hijaiyah. Disebut huruf muqatha'ah, dimana memiliki penjelasan bahwa Al-Qur'an itu terdiri dari huruf-huruf hijaiyah yang dipakai orang Arab dalam percakapannya.
Ayat ini merupakan ayat tantangan bagi orang Arab untuk membuat ayat yang dapat menandingi al-Qur'an dengan menggunakan huruf-huruf hijaiyyah yang sama mereka gunakan setiap hari.
Allah menantang orang-orang Quraisy yang pandai membuat syair, untuk menyusun ayat yang dapat menandingi al-Qur'an. Dalam surah Yasin disebutkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam tidak dapat mengucapkan ataupun membuat syair. Hikmahnya adalah bahwa al-Qur'an benar-benar dari Allah, bukan buatan nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana yang dituduhkan orang-orang kafir.
2⃣ Sebagai tanbih, peringatan bagi mereka yang mau mendengar. Ayat ini menyeru orang-orang untuk mendengarkan apa yang hendak disampaikan. Seolah-olah seperti diseru: "Halo, ada pengumuman penting, harap didengar!"
Setelah ayat muqatha'ah biasanya disebutkan tentang keagungan al-Qur'an atau tentang tauhid. Khusus pada surah al-Ankabut ini, disebutkan tentang ujian tauhid (ujian bagi orang yang bertauhid), artinya untuk bertauhid itu harus diuji.
3⃣ Kata يفتنون berasal dari akar kata ف-ت-ن itu makna aslinya adalah emas yang masih kasar yang masih bercampur dengan tanah atau logam lain. Untuk menghasilan emas murni (memisahkan emas dari logam atau kotoran lainnya) maka harus melalui proses pembakaran atau tempaan suhu yang sangat ini tinggi.
Ibaratnya seperti itulah kualitas orang-orang beriman. Ujian itu keniscayaan menimpa orang-orang beriman. Berbagai tempaan ujian dari Allah untuk mengetahui kualitas iman hamba-Nya. Ujian itu mengajarkan proses yang panjang untuk menempa orang-orang beriman menjadi permata.
Ujian itu terdapat dua macam, yaitu: ujian kebaikan dan ujian keburukan. Contoh ujian kebaikan adalah kerajaan yang diberikan Allah kepada Nabi Sulaiman.
Sedangkan contoh ujian berupa keburukan sebagaimana dijelaskan dalam Qs. Al-Baqarah: 155-156. Disebutkan bermacam-macam ujian, seperti kematian, kelaparan, kehilangan harta dan kekurangan buah-buahan.
Qs. al-Ankabut: 3
(وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ)
"Dan sungguh kami telah menguji orang-orang sebelum mereka. Supaya Allah mengetahui siapa yang jujur (imannya) dan siapa yang bohong?" (Qs. al-Ankabut: 3)
Pelajaran dari ayat di atas:
4⃣ Pada suatu ketika Rasulullah tidur di depan Kabah lalu seorang sahabat Khabab bin As menanyakan kepada Nabi, "Kapan kemenangan Islam?" Lalu Rasulullah menjelaskan bahwa dahulu orang-orang beriman diuji dengan lebih berat lagi, digergaji kepalanya hingga terbelah jadi dua dan mereka tetap beriman. Kalian itu orang-orang yang tergesa-gesa (meminta kemenangan).
Ujian itu berbeda satu dengan yang lainnya, ada ujian sakit, ada ujian pada anaknya, keluarganya, suami atau istrinya, rumahnya, di kantornya. Dan manusia satu sama lain menjadi ujian bagi sesamanya, anak ujian bagi bapaknya atau bapak bagi anaknya. Hidup ini tidak akan lepas dari ujian.
5⃣ Tujuan Allah memberikan ujian kepada orang beriman adalah agar diketahui mana orang yang benar-benar beriman dan orang yang munafik dalam imannya.
Qs. al-Ankabut: 4
(أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ أَنْ يَسْبِقُونَا ۚ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ)
"Apakah orang yang berbuat jahat mengira mendahului Kami tanpa ada pertanggungjawaban? Sungguh jelek apa yang mereka sangkakan" (Qs. al-Ankabut: 4)
6⃣ Apakah orang-orang yang berbuat keburukan itu menganggap perbuatannya itu luput dari pengawasan Allah?
Hitler itu pimpinan Jerman yang membuat PD II. Hitler itu WN Austria. Hitler muda bakatnya di bidang seni. Karena ditolak lalu mendaftar di ketentaraan dan justru melejit kariernya. Sebab ditolaknya mendaftar di bidang seni, justru kariernya melejit di bidang militer.
Fenomena seperti ini yang disebut efek kepakan kupu-kupu (butterfly effect)
Kadang-kadang kesalahan yang tidak sengaja bisa mengubah kehidupannya 180 derajat.
Seseorang itu akan berjalan sesui takdirnya. Contohnya Shofiyah binti Huyay bin Akhthab, anak pimpinan Yahudi kalah perang, lalu menjadi budak perang. Kemudian dinikahi oleh Nabi dan masuk Islam.
Ummu Habibah berhijrah ke Habasyah bersama suaminya. Namun kemudian suaminya murtad di bumi hijrah. Betapa sedihnya. Akhirnya dinikahi oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yang dinikahkan oleh Raja Najasyi.
Zainab binti Jahsy dinikahkan dengan Zaid bin Haritsah, anak angkat Rasulullah. Zainab itu bangsawan Quraisy dan Zaid itu maula Nabi, akhirnya bercerai. Akhirnya dalam surah al-Ahzab, Allah menikahkan Zainab dengan Rasulullah.
Kadang ujian yang kita rasakan sangat berat itu membawa kebahagian, membawa keberkahan.
Contoh lain, kisah Nabi Yusuf. Semua ujian yang dialami Nabi Yusuf bertubi-tubi, berakhir dengan kebahagiaan yang hebat. Karena dimasukkan sumur, akhirnya Nabi Yusuf bisa masuk istana di Mesir dengan mudah, gratis dan tanpa penggeledahan.
Kalau kita bicara tentang ujian, itu bicara tentang takdir Allah.
Pesannya: (1) ujian itu membawa keberkahan, jika ujian itu dihadapi dengan sabar. Ujian itu menyampaikan kepada sesuatu yang besar yang tidak kita bayangkan sebelumnya. Maka bersabarlah. (2) jika ada orang yang berbuat jahat kepada kita, maka Allah maha melihat dan tidak ada yang dapat luput dari pengawasan dan balasan Allah.
Wallahu a'lam
Insya Allah bersambung tadabbur ayat ke-5 bulan depan...
Bekasi, 18.01.2020
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »