Karya Tulis
10067 Hits

Keajaiban Air Dalam Perang Badar


إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّن السَّمَاء مَاء لِّيُطَهِّرَكُم بِهِ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَى قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الأَقْدَامَ

“ (Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu “ ( Qs Al Anfal : 11 )

Ayat di atas turun berkenaan dengan posisi kaum muslimin dalam perang Badar. Pada malam tersebut, malam yang mencekam, dimana besok paginya, mereka harus bertempur habis-habisan, padahal mereka  hanya berbekal persenjataan apa adanya untuk menghadapi pasukan kaum musyrikin yang lebih banyak jumlahnya dan jauh lebih lengkap persenjataannya. Besok pagi seakan-akan mereka akan digiring ke tempat liang kuburannya masing-masing. Keadaan semacam ini digambarkan oleh Allah swt dalam firman-Nya :

 

يُجَادِلُونَكَ فِي الْحَقِّ بَعْدَمَا تَبَيَّنَ كَأَنَّمَا يُسَاقُونَ إِلَى الْمَوْتِ وَهُمْ يَنظُرُونَ

Mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata (bahwa mereka pasti menang), seolah-olah mereka digiring kepada kematian, sedang mereka melihat (sebab-sebab kematian itu) “(Qs Al Anfal : 6 )

Dalam keadaan yang begitu mencekam, menakutkan dan penuh kegelisahan tersebut, Allah swt menurunkan ketenangan kepada mereka berupa rasa ngantuk yang amat sangat, sehingga mereka bisa tidur walaupun sebentar. Selain itu Allah swt menurunkan hujan pada malam hari. Dan hujan tersebut memberikan banyak manfaat bagi pasukan kaum muslimin, diantara manfaatnya adalah apa yang telah disebutkan oleh ayat di atas, sebagai berikut :

Pertama : Pasukan kaum muslimin bisa bersih-bersih diri dengan air tersebut.

Orang yang berada dalam perjalanan, biasanya badannya kurang terawat dan lusuh, serta diselimuti rasa gatal dan lengket. Bau tidak sedap sangat terasa sekali, begitu juga kulit tubuh pun mulai terlihat mengkerut. Hal ini membuat  badan terasa lesu dan tidak bergairah, serta membuat hati tidak nyaman, dan pikiran tidak jernih.

Maka, yang paling tepat untuk dilakukan adalah dengan cara istirahat yang cukup, dan Allah telah menganugrahkan kepada kaum muslimin rasa kantuk, sehingga mereka bisa tidur. Pada pagi harinya, setelah istirahat cukup dan tenaga mulai terkumpul kembali,  mereka telah mendapatkan tempat-tempat air yang tadinya kosong telah menjadi penuh dengan air, sehingga mereka bisa mandi.

Selain itu, bahwa orang yang beraktivitas seharian penuh, tanpa istirahat biasanya sangat kecapaian pada malam harinya. Pada saat-saat seperti ini, biasanya rentan untuk bermimpi basah, atau sekedar keluar air wadzi atau madzi.  Dan ini mengakibatkan kecapaian yang luar biasa, makanya Islam mewajibkannya  untuk mandi besar, dengan tujuan agar badan kembali segar, sehingga mempunyai kekuatan baru.

Secara umum mandi setelah tidur, mempunyai beberapa manfaat, diantaranya adalah :

1.  Menambahkan kekuatan badan, menjadikan pikiran lebih jernih, menyegarkan kulit, meningkatkan sistem kerja otot sehingga lebih fleksibel dan siap bergerak semangat.

2.Menghilangkan Stress. Sebagaimana kita ketahui bahwa pasukan kaum muslimin pada malamnya sangat tegang pikiran mereka, dan sangat gelisah perasaan mereka, karena pagi harinya mereka akan menghadapi pasukan yang begitu lengkap persenjataannya,  hal ini membuat mereka tertekan . Maka Allah menurunkan air hujan yang dingin, air hujan ini  berfungsi untuk menghilangkan stress dan tekanan dalam jiwa mereka.

Menurut para ahli, temperatur yang dianjurkan ketika mandi sekitar 12-18 derajat Celsius, dan ini sudah terpenuhi dalam air hujan. Mandi air dingin sangat baik untuk meredakan ketegangan, karena dapat mempersempit darah dan meningkatkan gula darah.

3. Seseorang yang  mandi pada pagi hari dengan air, maka peredaran darahnya akan membaik sehingga tubuh terasa lebih bugar, produksi sel darah putih dalam tubuh akan meningkat, begitu juga produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita ikut meningkat juga, serta memberikan kekebalan terhadap virus.

Kedua : Menghilangkan dari gangguan syetan.

Fungsi kedua dari turunnya hujan, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat adalah menghilangkan gangguan syetan. Gangguan syetan kepada manusia sangat beragam. Dalam perang Badar gangguan syetan berbentuk rasa was-was, rasa cemas, rasa khawatir, munculnya pikiran yang tidak-tidak di dalam benak mereka dan lain-lainnya. Untuk menghilangkan itu semua, Allah swt menurunkan air hujan, agar udara berganti, mereka bisa bersih-bersih, berwudhu dan mandi. Dengan demikian rasa was-was dan cemas tersebut bisa sirna dan hilang.  ( Sayid Thantawi, al Wasith, 1/ 1785 )

Sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud dengan gangguan syetan adalah mimpi basah. Dikatakan bahwa mimpi basah itu berasal dari syetan, sehingga mereka dalam keadaan junub. Maka dengan turunnya hujan tersebut, kaum muslimin yang terkena janabah ( bermimpi basah ) pada malam harinya, mereka bisa mandi pada pagi harinya.  Dan inilah yang dimaksud bahwa air hujan tersebut bisa menghilangkan kotoran janabah yang berasal dari bisikan syetan.  ( Ibnu Asyur, Tahrir wa Tanwir, 9/ 37 )

Selain itu, bahwa air juga bisa menghilangkan gangguan syetan lain yang berupa marah dan emosi. Saat kita sedang marah, maka darah akan bergejolak cepat, seakan-akan mendidih seperti api, sehingga harus dipadamkan dengan api. Dalam sebuah hadist disebutkan :

إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ

"Sesungguhnya marah itu dari setan dan setan diciptakan dari api, sementara api akan mati dengan air, maka jika salah seorang dari kalian marah hendaklah berwudhu." ( HR Abu Daud dan Ahmad )

Hadits di atas, walaupun derajatnya dhoif, menurut sebagian ulama,  tetapi maknanya shohih dan dari sisi medis bisa dibenarkan, sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Qayim di dalam bukunya  “ Al Wabil As Shoyid “ . Hal ini dikuatkan dengan pernyataan dr. Muhammad Najati : “ Hadist di atas menunjukkan tentang fakta-fakta medis yang masyhur, yaitu bahwa air yang dingin bisa menenangkan luapan darah yang disebabkan emosi, begitu juga air dingin ini bisa  meringankan tingkat stress. Oleh karena itu mandi sering digunakan orang-orang dulu untuk menyembuhkan penyakit kejiwaan. “ ( al Hadist An Nabawi wa Ilmu an-nafsi, hlm : 122 )

Ayat dan hadist di atas, seolah-olah ingin menyatakan bahwa godaan syetan itu bisa dihadapi dengan air, karena syetan diciptakan dari api, sedangkan api akan padam jika disiram dengan air.

Di dalam peperangan memerlukan jiwa dan pikiran yang jernih dan jauh dari emosi dan marah yang tidak terkendali. Dari beberapa literatur yang sempat saya baca dan pengalaman selama ini, bahwa penyebab kekalahan sebuah pasukan perang adalah emosi dan luapan amarah yang tidak terkontrol dari diri pasukan tersebut, terutama para komandannya. Karena peperangan penuh dengan tipu muslihat dan makar, kalau seorang komandan tidak arif dalam melihat situasi perang, maka akan masuk dalam jebakan musuh.

Saya berikan satu contoh saja, bahwa penyebab utama kekalahan pasukan Tatar di bawah pimpinan Holako Khan ketika menghadapi pasukan Mesir yang dipimpin oleh Dhohir Bebers dan Saifudin Qutz adalah emosi mereka yang meluap-luap, ketika Dhohir Bebers yang cerdas itu, hanya dengan pasukan berkuda yang jumlahnya sedikit  telah mampu memancing pasukan Tatar dengan serangan mendadak, kemudian melarikan diri, ke lembah yang dikeliling bukit. Dengan emosi yang meluap-luap karena merasa dilecehkan oleh kaum muslimin, salah satu komandan perang mereka, memerintahkan seluruh pasukan Tatar yang jumlahnya banyak tersebut  untuk mengejar pasukan kaum muslimin yang “ pura-pura “melarikan diri tersebut. Sehingga ketika mereka sampai lembah tersebut, kaum muslimin yang sudah lama menunggu disitu,  menghujani mereka dari atas bukit dengan panah, dan dari belakang, pasukan muslimin membantai mereka dengan pedang. Sejak peperangan yang disebut dengan Ain Jalut tersebut, pasukan Tatar yang terkenal ampuh dan ganas itu menjadi kocar-kacir, dan melarikan diri ke Mongolia, tempat asal mereka, dan tidak balik lagi ke wilayah-wilayah Islam hingga hari ini. Kunci kekalahan mereka yang sangat memalukan itu adalah emosi dan marah yang tidak terkendali. Yang kesemuanya itu berasal dari bisikan dan gangguan syetan.

Ketiga : Fungsi ketiga diturunkannya air hujan adalah untuk menguatkan jiwa kaum muslimin.  Keterangannya sebagai berikut, bahwa setelah kaum muslimin tertidur dan pagi harinya mereka telah mandi dan bersih, tentu badan mereka menjadi segar, pikiran menjadi jernih, semuanya itu membuat hati menjadi tenang, kemauan untuk melakukan aktivitas sehari-hari menjadi lebih bulat, sehingga mereka menjadi percaya diri dan siap menghadapi pasukan kaum musyrikin. Syekh Abu Bakar al Jazairi di dalam tafsirnya Aisaru at-Tafasir ( 2/23) menyebutkan maksud dari dikuatkan hati kaum muslimin adalah dengan diberikan rasa yakin dan sabar. Sedangkan penulis tafsir yang lain mengatakan bahwa mereka pasukan kaummuslimin bertambah yakin dengan pertolongan Allah, sehingga mereka bisa sabar dan tenang. Karena dengan dengan adanya air yang melimpah di tangan mereka, tidak diragukan lagi, hal itu akan menambah kekuatan dan keteguhan mereka. Dan sebaliknya jika air itu tidak ada, hal itu bisa menyebabkan tidak tenang dan hilangnya rasa percaya diri, bahkan akan mengantarkan mereka kepada  kekalahan yang telak. (Sayid Thantawi, al Wasith, 1/ 1785 )

Keempat : Air hujan tersebut bisa menguatkan kaki.

Dalam sejarah disbutkan  bahwa medan peperangan yang akan dilalui kaum muslimin pada esok harinya adalah medan yang sulit, karena tanah yang mereka pijak tidak stabil, artinya kalau kaki menginjak maka bisa terpendam di dalamnya, hal ini akan menghambat dan menyulitkan gerak langkah pasukan kaum muslimin. Maka, dengan turunnya hujan tanah menjadi padat, sehingga mudah untuk dilalui oleh pasukan kaum muslimin. Inilah yang dimaksudkan bahwa air hujan bisa menguatkan kaki.

Disebutkan bahwa salah satu cara agar peredaran darah kaki menjadi lancar dan bisa menguatkan dinding pembuluh darah, maka dianjurkan untuk merendam kaki dengan air panas (suhu 41-43 derajat Celcius) dan  air dingin (suhu 15 derajat Celcius), masing-masing selama 15-30 detik dan di ulang selama 30 menit. Oleh karena itu air ditengarai bisa menyembuhkan penyakit varises yang menyebabkan sirkulasi darah menjadi tak lancar, karena terhambat di sekitar betis dan tungkai kaki saat menahan berat tubuh. Ini karena pembuluh darah balik (vena) yang berfungsi mengangkut darah sisa metabolisme dari seluruh jaringan tubuh dan kembali ke jantung menjadi terhambat.

Catatan Tambahan :

Pertama : Ayat di atas hanya menyebutkan bahwa air hujan baik untuk  pembersih. Tapi apakah baik untuk dikonsumsi ? Selama ini banyak kalangan yang masih menganggap air hujan sangat berbahaya untuk dikonsumsi, saya sendiri selama ini tidak pernah minum air hujan. Tapi ada sebuah penelitian sebagaimana di dalam jawaban.com bahwa  para peneliti dari Monash University, Melbourne melibatkan 300 rumah tangga dan meminta mereka untuk menggunakan air hujan yang ditampung di dalam tangki sebagai sumber minum utama mereka, sebuah studi yang muncul di tengah meningkatnya kritik terhadap air kemasan.

Setiap rumah tangga diberi sebuah filter dan diberitahu bahwa filter tersebut dapat menghilangkan setiap potensi Gastroenteritis yang disebabkan oleh organisme di dalam air, namun setengah dari perangkat penyaring yang diberikan tidak mengandung filter. Kesehatan dari setiap anggota keluarga dipantau selama setahun lebih dan para peneliti menemukan bahwa tingkat kasus gastro yang ditemukan dari kedua grup ini sangat mirip dan juga cocok dengan masyarakat luas yang minum langsung dari air keran yang telah diolah.

"Orang-orang yang minum air hujan yang tidak diolah tidak menunjukkan peningkatan penyakit bila dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi air hujan yang difilter terlebih dahulu," ujar Karin Leder, kepala unit penyakit menular dari Monash University, departemen epidemiologi dalam sebuah pernyataan. "Penelitian ini menegaskan adanya resiko yang rendah akan suatu penyakit dengan mengkonsumsi air hujan. Penggunaan air hujan untuk berbagai keperluan rumah tangga dapat dipertimbangkan di masa-masa kekeringan seperti saat ini. Kami ingin mendorong masyarakat untuk menggunakan air hujan sebagai sumber air mereka."

Namun Leder mengingatkan bahwa keluarga-keluarga yang terlibat dalam penelitian ini dengan meminum air hujan secara rutin mungkin telah membangun sistem pertahanan tubuh terhadap kemungkinan infeksi.

Kedua : Sebenarnya di dalam perang Badar ini, air sangat berperan di dalam menentukan kemenangan kaum muslimin, selain yang sudah diterangkan di atas, kita mengetahui bahwa salah satu sumur  di daerah Badar tersebut telah mampu dikuasai kaum muslimin, sedangkan  kaum musyrikin Qurays sangat kekurangan air, sehingga mereka mengalamai kekalahan telak. Masalah ini, insya Allah akan saya perluasan penjelasannya pada bab khusus tentang ” Perang Air.”

Cipayung, Jakarta Timur, 5 Dzulhijjah 1432 H/ 11 Desember 2010 M

 

KARYA TULIS