Penulis
4934 Hits

Trik-Trik Belajar Di Al-Azhar

Buletin Prestasi, edisi 76, November 2007. Dr. Zain An Najah, MA adalah wisudawan pasca sarjana yang berhasil menyelesaikan program Disertasi dengan predikat Summa Cum Laude. Tepat tanggal 21 Oktober 2007, Pria bernama asli Ahmad Zain An Najah menerima gelar kebesaran Doktor di bidang Syare’ah Universitas Al Azhar. Sebelum menyelesaikan tesis dalam satu jurusan di universitas Al Azhar, ayah dari tiga anak ini menempuh program sarjana di Fakultas Syare’ah Universitas Madinah Saudi Arabia ( 1992-1996 ) . Ketua Perwakilan Dewan Dakwah Indonesia sekaligus tokoh senior yang berpengaruh di KSW tengah sibuk menjadi konsultan tetap beberapa rubrik majalah dan pengisi tetap Kajian Ke Islaman Radio Jerman- Kairo. Kru buletin ” Prestasi ” berhasil mewancarai beliau di kediamannya dalam menyambut mahasiswa baru plus trik-trik belajar ala ustadz Zain An Najah. Berikut kutipan wawancaranya :

1.Menurut anda, sebenarnya dimanakah seharusnya posisi peran Maba (Mahasiswa Baru) dalam catur mobilitas KSW ( Kelompok Studi Wali Songo ), kaitannya dengan maju mundurnya KSW?

Mahasiswa Baru sangat menentukan kemajuan KSW, paling tidak dalam dua  hal:  Pertama, dalam bidang intelektual : Keberhasilan studi yang diraih oleh anggota KSW secara tidak langsung telah membuat KSW bertambah maju dan berbobot.

Kedua, dalam bidang organisasi : Mahasiswa baru adalah kader-kader yang akan memegang roda kepengurusan KSW di masa mendatang, jika mereka yang kita harapkan tersebut mempunyai potensi, semangat, dan  dedikasi tinggi serta prestasi yang gemilang tentunya roda kepengurusan dan keanggotaan KSW akan mengalami kemajuan yang signifikan.

2.Dalam meningkatkan taraf intelektualitas KSW, selama ini seberapa besar Maba memberikan kontribusi di dunia  prestasi KSW?

Sebagaimana disebut di atas, bahwa keberhasilan Maba dalam studynya, secara tidak langsung akan membawa nama harum KSW , sekaligus akan meningkatkan kwalitas intelektual KSW di mata Mahasiswa Kairo dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Kegagalan mereka dalam studi akan memberikan kesan bahwa KSW tidak terlalu memperhatikan kegiatan-kegiatan ilmiyah yang mendukung pada studi, paling tidak KSW gagal di dalam mengantarkan anggota-anggotanya menuju prestasi dan keberhasilan dalam studi .

3.Sebagai tokoh senior sekaligus pengamat maju mundurnya  KSW, bagaimana cara meningkatkan kwalitas Maba supaya lebih mumpuni dari tahun ketahun ?

Ada beberapa langkah yang efektif untuk meningkatkan kwalitas intelektual Maba, diantaranya :

Pertama : Selalu mengingatkan mereka bahwa tujuan utama mereka datang ke Kairo adalah untuk belajar.

Kedua : Memaksimalkan kegiatan-kegiatan yang bersifat ilmiyah dalam lingkungan KSW.

Ketiga : Mengadakan bimbingan belajar yang lebih terarah . Bimbingan belajar ini tidak hanya terbatas pada bimbingan muqarar ( diktat kuliyah ) yang dilakukan secara resmi, akan tetapi meliputi bimbingan belajar secara umum dan ini akan sangat efektif jika setiap rumah yang ditempati oleh anggota KSW terdapat para mahasiswa senior yang mampu membimbing mereka, hal-hal sepeti ini yang belum bisa dilakukan oleh KSW secara maksimal.

Keempat : Banyak berkonsultasi dan bersilaturahim dengan para senior yang telah berpengalaman. Konsultasi ini bukan hanya terbatas pada konsultasi pengurus KSW terhadap masalah-masalah yang mereka hadapi dalam organisasi, akan tetapi meliputi konsultasi belajar dan lain-lainnya. Kemudian hendaknya mahasiswa baru dikenalkan dengan para seniornya dengan cara untuk diajak berkunjung bersama ke rumah-rumah mereka atau mengadakan pertemuan – pertemuan khusus, sehingga terjadi ta’aruf ( saling mengenal ) selanjutnya mereka tidak segan-segan lagi untuk berkonsultasi jika ada masalah yang perlu diselesaikan. Dengan demikian, secara tidak langsung semua anggota KSW bisa dilibatkan dalam memajukan organisasi ini.

4.Mahasiswa Baru mempunyai ciri khas sebagai sesosok yang sarat akan kesemangatan. Apakah ada formula khusus untuk menjaga kesemangatan sampai akhir perjalanan selama di Mesir?

Semangat dalam belajar itu didukung oleh beberapa faktor :

Pertama : Lingkungan yang baik, terutama tempat tinggal dan  teman bergaul. Hendaknya mahasiswa baru memilih tempat tinggal bersama orang-orang yang selalu memnpunyai semangat dalam belajar, walaupun berbeda daerahnya, bahkan kalau bisa hendaknya tinggal bersama orang-orang asing, dengan harapan bisa membiasakan diri untuk selalu bercakap-cakap dengan bahasa Arab atau bahasa Inggris. Hal itu, karena penguasaan bahasa Arab sangat menentukan sekali terhadap keberhasilan studi. Berapa banyak mahasiswa gagal studinya hanya karena tidak memahami bahasa Arab dengan baik dan sulit untuk mengungkapkannya dalam bentuk tulisan.

Kedua : Jenis aktivitas yang digeluti. Terdapat banyaknya aktivitas di kalangan  mahasiswa Indonesia di Mesir, membuat sebagian dari mahasiswa baru kebingungan, maka hendaknya mereka memilih aktivitas yang menunjang kepada studi dan pendidikan, seperti kajian-kajian dan diskusi ilmiyah, pelatihan bahasa Arab, pelatihan tela’ah literatur, pelatihan menulis dengan baik, dan lain-lainnya.

Ketiga : Kecerdasaan Emosional. Orang yang selalu memperhatikan kejadian-kejadian yang ada disekitarnya dan mampu menjadikannya sebagai pelajaran dalam hidup ini, insya Allah akan selalu dapat menjaga semangat hingga akhir perjalanan studinya di Mesir ini, bahkan hingga akhir hayatnya.

Keempat : Kedekatan dengan Allah swt. Orang yang selalu dekat tekun beribadat dan mengihlaskan niatnya di dalam semua aktivitasnya, niscaya akan selalu bersemangat di dalam hidupnya. Apapun yang terjadi dia tetap semangat, bahkan musibah yang menimpa dirinyapun tidak membuatnya putus asa, karena dia yakin akan taqdir dan janji-janji Allah swt.

5.Menyoal keterlambatan kedatangan maba tahun ini terlepas dari beberapa alasan yang ada, bagaimana cara mensiasati trik-trik  belajar yang ampuh untuk menempuh ujian yang semakin dekat?

Beberapa trik yang bisa membantu dalam menghadapi ujian yang semakin dekat,diantaranya :

Pertama : Banyak hadir di kuliyah dan mendengar baik- baik apa yang disampaikan oleh dosen serta membuka kembali diktat-nya ketika kembali ke rumah. Kalau bisa, meringkas pelajaran sejak sekarang.

Kedua : Banyak bertanya kepada para senior yang berpengalaman – terutama yang satu kuliyah – tentang seluk beluk ujian dan langkah-langkah untuk menghadapinya .

Ketiga : Untuk materi Al Qur’an hendaknya mempersiapkannya sejak sekarang. Mengahafalnya pelan-pelan dan tidak usah tergesa-gesa. Ayat-ayat yang sudah dihafal hendaknya selalu diulang-ulang  kembali, baik ketika waktu sholat maupun di luar sholat.

Keempat : Hindari  hal-hal yang membuat buyarnya konsentrasi, seperti berinteraksi  dengan lain jenis yang berlebihan, berselisih dengan teman atau tetangga.

Kelima : Menjaga stamina badan dengan olah raga yang teratur dan istirahat cukup, serta  mengkomsumsi makanan yang bergizi.

Keenam : Meminta do’a dan restu khususnya dari orang tua dan dari orang-orang sholeh pada umumnya.

Ketujuh : Memperbanyak infak dan amal sholeh lainnya, karena itu merupakan sarana untuk mempermudahkan urusan.

Kedelapan : Berdo’a  secara sungguh –sungguh kepada Allah swt agar dimudahkan urusnnya dalam ujian, kemudian setelah bertawakal kepada-Nya.

6.Pesan dan nasehat untuk para calon Duta bangsa?

Setiap mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negri adalah duta bangsa. Mau tidak mau dia  adalah cermin dari bangsanya, maka jagalah nama bangsa dengan  akhlaq yang baik, perilaku yang bijak, kesungguhan dalam studi, syukur-syukur bisa berprestasi. Gunakan waktu selama di Kairo ini dengan sebaik-baiknya untuk menuntut ilmu dan mencari pengalaman yang bermanfaat. Banyaklah membaca dan membeli buku, karena dengan membaca tersebut wawasan akan terbuka luas. Hindari tindakan yang cenderung membuang-buang uang dan waktu untuk hal-hal yang kurang bermanfaat, karena kesempatan kita di Kairo ini sangat terbatas. Bagilah waktu antara aktivitas di organisasi, bergaul di masyarakat, konsentrasi dalam studi, dan beribadah kepada Allah swt . Orang yang berhasil dan sukses adalah orang yang selalu bisa membagi waktunya. Sabar di dalam menghadapi ujian dan cobaan di sela-sela menuntut ilmu di negri orang, dengan sabar dan yakin itulah orang bisa menggapai cita-citanya.

KARYA TULIS