Sifat ‘Ibdurrahman Part 1
Tadabbur Qs. Al-Furqan 61 – 77
Catatan Harian #49
Ramadhan 1438 H / Sabtu, 27 Mei 2017
Kajian Subuh Masjid Darrurrazaq, Kota Wisata, Cibubur, Jawa Barat
DR. Ahmad Zain An-Najah, MA
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا (61)
“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.” (Qs. Al-Furqan: 61)
Dalam surat al-Furqan sebelum ini, Allah menjelaskan sifat Ibadurrahman dalam rangkaian ayatnya, Allah menyebutkan bahwa Ialah pencipta segala alam semesta beserta seluruh susunannya. Dan itulah aspek pertama yang harus dipahami seorang Ibadurrahman.
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُورًا (62)
“Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin memgambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.” (Qs. Al-Furqan: 62)
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa Ialah yang menjadikan siang dan malam silih berganti (خلفة), pun hari dan bulan Allah pergantikan bagi manusia, karena Ia Maha Mengetahui sifat manusia yang mudah bosan bila terus-terusan dalam suasana yang sama dan itulah aspek yang harus disyukuri (أو أراد شكورا).
Pelajaran yang dapat diambil diantaranya; kebosanan manusia bila terus-terusan dalam suasana yang sama, kehidupan manusia akan silih berganti sebagaimana bergantinya siang dan malam dalam artian; kemampuan manusia yang menurun, ingatan yang mulai pelupa, dan itulah sunnatullah yang pasti terjadi pada diri manusia.
Manusia bila ditinjau dari segi makna setidaknya ada tiga; lupa(نسِي) bergerak(الَّنوس), perlu teman (الأُنس)
Kenapa Ibadurrahman? Bukan nama Allah yang lain? Misal Ar-Rahim atau Ar-Razzaq? Ar-Rahman adalah sifat rahmah atau kasih sayang yang bermakna umum bagi seluruh manusia, kafir maupun mukmin. Berbeda dengan Ar-Rahim atau sifat pengasih yang hanya diperuntukkan bagi orang beriman. Maka penggunaan nama Ar-Rahman dapat dimaknai bahwa pada dasarnya sifat seorang mukmin adalah rahmatan lil ‘alamin atau rahmat bagi seluruh alam.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Qs. al-Anbiya’: 107)
Sifat-sifat Ibadurrahman:
(1). Berjalan di muka bumi (يمشون على الأرض), tidak hanya diam di rumah. Yakni berjalan dalam rangka amar ma’ruf nahi munkar dan mencari pelajaran dari tiap perjalanan. Bisa pula dimaknai bergaul dengan lingkungan sekitar, respek terhadap hal yang terjadi disekitarnya.
(2). Dan (هوناً) memiliki beberapa makna, diantaranya;
(a). Al-Waqar was Sakinah (الوقر و السكينة): tenang dan tidak tergesa-gesa, menunjukkan bahwa hendaknya seorang mukmin tenang jiwanya walau berbagai masalah menerpanya.
(b). Al-Mutawaadhi’in (المتواضعين) yakni tawadhu’, rendah hati dan tidak sombong.
(c). Al-Iqtishad (الإقتصاد) pertengahan, yakni berjalan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Pun dalam bersikap, seorang mukmin dituntut untuk bersikap adil dan pertengahan, tidak terlalu lembek maupun terlalu kaku.
(d). Tidak membuat kerusakan dibumi.
(3). Apabila bertemu dengan orang bodoh atau orang-orang jalanan (preman, pengagguran, dsb) mereka tidak melayaninya, dan tidak membuat masalah dengan mereka. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala,
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (Qs. al-Furqan: 63)
Pertanyaan:
Bolehkah mengucapkan salam terhadap orang kafir?
Jawaban:
Tidak boleh mendahului untuk mengucapkan salam kepada mereka.
(4). Mereka menghabiskan sebagian malam untuk sholat dan bersujud kepada Allah. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala,
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا
“Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (Qs. al-Furqan: 64)
(5). Mereka orang-orang yang takut terhadap adzab Allah dan senantiasa berdo’a kepada-Nya memohon dijauhkan dari api neraka. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala,
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا (64) وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا
“Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahanam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal"..” (Qs. al-Furqan: 65)
(6). Menginfakkan harta dengan porsi yang pas, tidak pelit dan tidak berlebihan. Seorang ulama’ berkata “Siapa yang bermaksiat walau hanya dengan uang 1000 maka dia dianggap berlebih-lebihan, sebaliknya siapa yang tidak mau menginfakkan hartanya dalam kebaikan, walau cuma 1000 maka dia diangap bakhil”. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala,
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian..” (Qs. al-Furqan: 67)
Dari beberapa ayat di atas bisa disimpulkan bahwa ibadah dibagi menjadi 5 jenis;
a. Ibadah Tafakkur (pikiran)
b. Ibadah Badaniyyah (sholat),
c. Ibadah Muamalah (pergaulan),
d. Ibadah Qolbiyyah (hati),
e. Ibadah Maaliyah (harta).
Bersambung...
Wacht the video:
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1544002925619627&id=100000298045612
Dirangkum oleh (Rosyid A)
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »