Kekuatan Orang-orang Lemah
Seseorang yang ditaqdirkan oleh Allah menjadi orang yang lemah, baik itu karena badannya tidak kuat dan sering sakit-sakitan, atau karena miskin tidak punya harta, ataupun karena menjadi wong cilik dan rakyat biasa, hendaknya tidak perlu mlinder dan malu, serta merasa rendah. Karena Allah-lah yang telah menentukan keadaannya demikian. Yang terpenting baginya adalah berusaha sekuat tenaga untuk beribadah kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Itulah hakikat ketaqwaan. Kalau dia berusaha selalu istiqomah di dalam ketaqwaan tersebut, niscaya kedudukannya menjadi mulia di sisi Allah, walaupun di dunia ini tidak dihargai oleh manusia. Orang –orang yang lemah , tetapi tetap istiqomah dengan ketaqwaan-nya tersebut ternyata mempunyai kelebihan-kelebihan yang diberikan Allah kepada mereka . Diantara kelebihan- kelebihan tersebut adalah :
1/ Kalau ia bersumpah kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkan sumpahnya.Rosulullah saw bersabda :“ Barangkali orang yang rambutnya semrawut dan bajunya berdebu, serta selalu ditolak jika bertamu, jika ia bersumpah kepada Allah, niscaya Allah akan mengabulkannya “ ( HR Muslim )
Maksudnya adalah orang yang miskin yang tidak punya minyak rambut untuk merapikan rambutnya dan tidak punya baju banyak, sehingga kelihatannya lusuh serta tidak punya jabatan, sehingga sering diremehkan orang. Tetapi orang miskin dan lemah ini tetap istiqomah dengan ajaran Islam, maka jika ia bersumpah kepada Allah, niscaya Alah akan mengabulkannya. Karena walaupun dia kelihatan hina di mata manusia, tetapi dia adalah makhluk Allah yang sangat mulia di sisi-Nya sehingga dipenuhi permintaannya.
2/ Kebanyakan orang yang masuk syurga adalah orang – orang yang miskin.Rosulullah saw bersabda :
“ Saya pernah berdiri di pintu syurga, ternyata yang saya lihat bahwa kebanyakan penghuninya adalah orang –orang miskin, sedangkan orang –orang kaya tertahan (yaitu belum diperkenankan masuk syurga dahulu) “ ( HR Bukhari dan Muslim )
Hadist di atas mengisyaratkan bahwa orang –orang yang lemah dan miskin, biasanya lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah swt daripada orang kaya, walaupun tidak secara mutlak. Karena orang –orang yang lemah dan miskin , biasanya merasakan dirinya lemah dan memerlukan bantuan, sehingga selalu berdo’a dan mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Kaya dan Maha Kuasa. Sebaliknya orang –orang yang kuat dan kaya, biasanya terlena dengan kekuatan dan kekayaannya. Dia merasa tidak membutuhkan lagi pertolongan orang lain, sehingga lupa kepada Allah. Dia merasa tidak perlu berdoa, karena semuanya sudah serba kecukupan.Akhirnya dia semakin jauh dengan Allah.
Juga barangkali, karena orang – orang yang miskin dan lemah tanggung jawabnya relatif lebih sedikit dibanding dengan orang yang kuat, penguasa dan kaya. Karena orang yang berkuasa dan kuat harus mempertanggug jawabkan kekuasaannya di hadapan Allah. Begitu juga orang yang kaya, tentunya dia akan mempertanggung jawabkan kekayaannya, darimana di dapatkannya, dan untuk apa dipergunakannya. Sangat sedikit yang selamat dari ujian semacam ini. Maka wajarlah , jika kebanyakan penduduk syurga adalah orang – orang yang lemah dan miskin.
3/ Orang-oang yang lemah dan miskin biasanya lebih cepat menerima kebenaran.Sebaliknya orang –orang yang kuat dan kaya biasanya menjadi penghalang dakwah dan menolak kebenaran.Allah swt berfirman :
“ Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negri seorasng pemberi peringatanpun ,melainkan oang –orang yang hidup mewah dinegri itu berkata “ Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya “ . Dan mereka berkata :“ Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak- anak ( dari pada kamu ) dan kami sekali-laki tidak akan di adzab “ ( QS as Saba : 34-35 )
4/ Orang- orang lemah dan miskin adalah salah satu sumber kekuatan Islam. Rosulullah saw bersabda : “ Sesungguhnya kamu diberi kemenangan dan dilimpahkan rizqi karena adanya orang –orang lemah diantara kalian “ ( Hr Bukhari , Tirmidzi dan Abu Daud )
Berkata Al Manawi : “ Maksud hadist d atas adalah bahwa salah satu unsur kemenangan kaum msulimin adalah dengan do’a orang – orang yang fakir miskin,karena hati mereka biasanya lembut dan peka ( inkisar ) , sehingga lebih memungkinkan untuk di kabulkan “
Di dalam Syarh Sunnah di sebutkan bahwa Rosullah saw meminta kemenagan dengan bantuan orang – orang miskin dari orang – oran Muhajir.
Berkata Al Qori : “ Alasan disebutkan Muhajirin secara khusus karena mereka mempunyai beberapa sifat :
Mereka orang fakir miskin
Mereka orang yang asing ( musafir )
Mereka di dholimi ( karena di usir dari kampung halamannya )
Mereka orang yang berijthad
Mereka orang –orang mujahid yang berperang di jalan Allah
Sehingga do’a mereka tentunya lebih mustaja dibanding dengan yang lainnya yang tidak mempunyai sifat- sifat di atas.
Di dalam Sunan Nasai disebutkan bahwa Rosulullah saw bersabda : “ Hanyasanya Allah Menolong umat ini karena ada orang – orang yang lemah di dalamnya , yaitu karena doa’ sholat serta keikhlasan mereka “
Berkata Ibnu Mundzir : “ Artinya bahwasanya ibadatnya orang – orang yang lemah dan do’a mereka biasanya lebih ikhlas, karena hati mereka tidak tergantung kepada keindahan kehidupan dunia ini dan konsentrasi mereka hanya pada satu fokus saja ( yaitu akhirat) sehnigga do’a mereka mustajab dan amalan mereka bersih. Oleh karenanya, orang-orang beriman di perintahkan untuk bersama mereka, sebagaimana firman Allah di dalam ( Qs Al Kahfi : 28 ) , dalam surat lain Allah berfirman : “ Adapun terhadap orang yatim , janganlah kamu berlaku sewenang- wenang . Dan terhadap orang yang minta- minta , maka janganlah kamu menghadirknya “ ( Ad Duha :9-10 )
5/ Orang –orang lemah dan miskin adalah penyebab turunnya barokah dan rizqi dari Allah .Hadist Bukhari di atas. Rosulullah bersabda : “ Kalau bukan karena binatang ternak, maka mereka tidak akan di berikan hujan “ ( HR Ibnu Majah )
6/ Orang – orang yang lemah dan miskin adalah para penangkal malapetaka.
Rosulullah bersabda :
“Seandainya kalau bukan karena para pemuda yang khusu’, binatang ternak yang sedang mencari makan, anak- anak yang sedang menyusui , maka niscaya Allah akan menurunkan kepada kalian adzab “ ( HR Abu Ya’la Dan Bazzar )
Hadist di atas menunjukkan bahwa makluk yang tidak berdaya akan selalu dilindungi oleh Allah swt.
6/ Orang yang lemah dan miskin sebagai sarana untuk masuk syurga .
Rosulullah saw bersabda :
“ Saya dan orang yang memelihara anak yatim di syurga seperti ini “ Seraya mengangkat jari telunjuk dan jari tengah serta direnggangkan antara keduanya. (HR Bukahri ) 5304 Kitab Tholak .
“ Barang siapa yang merawat dua anak perempuan sehingga mereka baligh, maka ketika ia datang pada hari kiamat, saya dan dia kedudukannya seperti ini “ , seraya menempelkan jari telunjuk dan jari tengahnya . ( HR Muslim ( 2631) Kitab Al Birr wa al sillah ,
Bersambung …
Klaten, Jawa tengah, tahun 2003
-
Tanya Jawab Aktual Tentang Shalat
Lihat isinya
Tanya Jawab Aktual Tentang Puasa
Lihat isinya » -
Jilbab Menurut Syari'at Islam (Meluruskan Pandangan Prof. DR. Quraish)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Pernikahan (Edisi I)
Lihat isinya » -
Halal dan Haram Dalam Pengobatan (Edisi I)
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Transaksi Keuangan (edisi 1)
Lihat isinya » -
Nasionalisme
Lihat isinya
Panduan Haji dan Umrah
Lihat isinya » -
Mukjizat Al Qur'an Dalam Kesehatan
Lihat isinya
Berobatlah Dengan Yang Halal (edisi 2 Halal Haram Pengobatan)
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Menghitung Zakat
Lihat isinya
Halal dan Haram Dalam Makanan
Lihat isinya » -
Waktumu Adalah Hidupmu, Managemen Waktu dalam Islam
Lihat isinya
Satu Jam Bersama Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Jual Beli Terlarang
Lihat isinya
Kekuatan Istighfar
Lihat isinya » -
Panduan Praktis Berqurban
Lihat isinya
Al-Quran dan Kesetaraan Gender
Lihat isinya » -
Banyak Jalan Menuju Surga
Lihat isinya
Meniti Tangga-Tangga Kesuksesan
Lihat isinya » -
Fiqih Ta'ziyah
Lihat isinya
Mengenal Ahlus Sunnah wal Jamaah
Lihat isinya » -
Fiqih Wanita Kontemporer
Lihat isinya
Menang Tanpa Perang
Lihat isinya » -
Masuk Surga Bersama Keluarga
Lihat isinya
Mengetuk Pintu Langit
Lihat isinya » -
Membangun Negara dengan Tauhid
Lihat isinya
Fiqih Masjid (Membahas 53 Hukum Masjid)
Lihat isinya » -
Membuka Pintu Langit
Lihat isinya
Kesabaran yang Indah
Lihat isinya » -
Menembus Pintu Langit
Lihat isinya
Pensucian Jiwa
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah: Al-Fatihah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 1: Orang-Orang Munafik dalam Al-Qur'an
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 2: Kisah Nabi Adam dan Iblis
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 3: Kisah Bani Israel
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 4: Nabi Sulaiman dan Kaum Yahudi
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 5: Umat Pertengahan
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 6: Hukum-hukum Seputar Ibadah
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 7: Hukum-hukum Pernikahan & Perceraian
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 8: Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 9: Agama di Sisi Allah, Islam
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 10: Keluarga Imran
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 11: Sebaik-baik Umat
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 12: Empat Sifat Muttaqin
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Seri 13: Dzikir dan Fikir
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Seri 14: Membina Generasi Tangguh
Lihat isinya
Tafsir An-Najah Juz 5: Qs. 4: 24-147
Lihat isinya » -
Tafsir An-Najah Juz 6: Qs. 4: 148-176 & Qs. 5: 1-81
Lihat isinya
Lihat isinya »